Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2015, 16:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berapa pun dana yang masuk ke kas PT PLN (Persero), baik dari penyertaan modal negara (PMN) maupun dari pinjaman, pasti akan habis digunakan untuk investasi pembangkit listrik dan transmisi dalam mendukung proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW).

“Kalau PMN Rp 10 triliun itu rata-rata untuk pulau-pulau terluar. Untuk transmisi saja dalam lima tahun ke depan butuhnya Rp 200 triliun. Jadi, mau (dapat) berapa pun, habis, dan kita akan cari pinjaman itu,” ungkap Direktur Utama PLN Sofyan Basir, di Jakarta, Senin (26/10/2015).

PLN sendiri mendapatkan pinjaman dari perbankan BUMN, yang dapat utang sebesar 1 miliar dollar AS dari China Development Bank (CDB).

Selain untuk proyek kelistrikan, utang dari CDB juga difokuskan untuk pembiayaan infrastruktur. Sofyan optimistis, target yang harus dicapai PLN dalam lima tahun ke depan adalah 9.945 MW dari program 35.000 MW yang akan terealisasi.

Hingga Oktober 2015, proyek pembangkit listrik yang sudah masuk dalam tahap teken kontrak sebesar 995 MW, dan yang sudah COD alias beroperasi secara komersial mencapai 748,2 MW.

Adapun target pembangunan transmisi hingga 2015 sebesar 4.717 kilometer (km). Sementara itu, realisasi hingga September 2015 mencapai 922 km. Sofyan mengatakan, pihaknya mampu menyelesaikan target pembangunan transmisi tahun ini.

“Kesulitannya itu kan lahan. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 itu untuk lahan di atas 5 hektar. Transmisi ini hanya 600 meter. Nah itu yang sulit,” aku Sofyan.

Dalam lima tahun ke depan, PLN perlu membebaskan 80.000 tapak lahan untuk membangun jaringan transmisi. Hingga saat ini, kata Sofyan, PLN sudah membebaskan sekitar 20 persen atau sebanyak 16.000 tapak lahan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar RUPS, OASA Rombak Jajaran Komisaris dan Direktur 

Gelar RUPS, OASA Rombak Jajaran Komisaris dan Direktur 

Whats New
Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Sentimen Suku Bunga The Fed Masih Membayangi

Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Sentimen Suku Bunga The Fed Masih Membayangi

Whats New
Menimbang Manfaat Asuransi Kesehatan di Tengah Mahalnya Biaya Medis

Menimbang Manfaat Asuransi Kesehatan di Tengah Mahalnya Biaya Medis

Whats New
Industri Kendaraan Listrik Diyakini Dapat Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Industri Kendaraan Listrik Diyakini Dapat Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Whats New
Kemenhub Sediakan Bus dan Truk untuk Mudik Gratis Nataru, Ini Lokasi dan Kota Tujuannya

Kemenhub Sediakan Bus dan Truk untuk Mudik Gratis Nataru, Ini Lokasi dan Kota Tujuannya

Whats New
[POPULER MONEY] Jokowi Minta Bank Jangan 'Parkir Duit' di SBN Dkk | QRIS Bakal Bisa Digunakan di Jepang dan Arab Saudi

[POPULER MONEY] Jokowi Minta Bank Jangan "Parkir Duit" di SBN Dkk | QRIS Bakal Bisa Digunakan di Jepang dan Arab Saudi

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Desember 2023

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Desember 2023

Whats New
Merangkul Nasabah Pensiunan

Merangkul Nasabah Pensiunan

Whats New
Cara Daftar Autodebet BPJS Kesehatan Bank BRI

Cara Daftar Autodebet BPJS Kesehatan Bank BRI

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Whats New
Kemenag Siapkan Layanan Haji 2024, Seleksi Petugas Mulai Desember

Kemenag Siapkan Layanan Haji 2024, Seleksi Petugas Mulai Desember

Whats New
Di COP 28 Dubai, Bos MedcoEnergi Ungkap Mulai Nonaktifkan Bisnis Batu Bara

Di COP 28 Dubai, Bos MedcoEnergi Ungkap Mulai Nonaktifkan Bisnis Batu Bara

Whats New
Intip Gaji Pensiunan Polisi, dari Tamtama sampai Purnawirawan Jenderal

Intip Gaji Pensiunan Polisi, dari Tamtama sampai Purnawirawan Jenderal

Work Smart
Rayakan HUT Pertama Komunitas GGC, Alumni Utarakan Manfaat Praktikkan NLP dalam Berbisnis

Rayakan HUT Pertama Komunitas GGC, Alumni Utarakan Manfaat Praktikkan NLP dalam Berbisnis

Whats New
BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com