Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dilakukan Satgas Bentukan Rizal Ramli untuk Turunkan "Dwell Time"

Kompas.com - 27/10/2015, 04:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak dibentuk akhir Agustus lalu oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, Satgas Percepatan Dwelling Time telah melakukan berbagai gebrakan.

Setidaknya, tiga masalah yang dinilai menjadi penyebab lamanya waktu inap barang atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok sudah coba diatasi.

Pertama, terkait perizinan di Kementerian Perdagangan, sebanyak 32 aturan yang terkait dengan impor barang sudah dilakukan Deregulasi.

"Sebanyak 16 aturan sudah berhasil di hapus, dilakukan perbaikan atau revisi dan terdapat 12 aturan lagi yang sedang dalam proses penandatanganan. Sementara itu terdapat 4 aturan lain yang terkait besi baja, gula, printer foto copy berwarna, dan garam yang masih memerlukan negosiasi dan hitungan yang lebih rinci," ujar Ketua Satgas Percepatan Dwelling Time Agung Kuswandono di Jakarta, Jumat (26/10/2015).

Kedua terkait kepabeanan, Ditjen Bea dan Cukai melalui Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok Jakarta sepakat melakukan pelabelan atau pelekatan label di Cikarang Dry Port (CDP).

Selama ini biasa dilakukan di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yang lokasinya tersebar di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, dapat dilakukan di satu lokasi saja.

Menurut Agung, pemberian label barang impor di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu penyebab dwell time menjadi lama.

Diharapkan dengan kesepatakan itu maka barang bisa lebih cepat keluar dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Ketiga, terkait kereta barang ke dalam pelabuhanan Tanjung Priok, proses pengadaan lahan dan pembayaran lahan telah selesai dilakukan sejak bulan AgustusSeptember 2015.

Meski demikian, masih ada sedikit kendala lantaran adanya imbunan material milik Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang masih akan menggunakan lahan tersebut hingga Oktober 2015.

"Apabila rel kereta antara Stasiun Pasoso Stasiun CY JICT berjalan dengan baik, maka ditargetkan pada Bulan Desember 2015 dan selambatnya Februari 2016 kereta barang khusus dengan trayek Tanjung Priok- Cikarang Dry Port Bekasi sudah dapat dioperasikan," kata Agung.

baca juga: Satgas: Akan Ada Perlawanan dari Mafia Tanjung Priok ke Rizal Ramli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com