JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit korporasi masih menjadi pendorong pertumbuhan portofolio kredit Bank Central Asia (BCA) pada kuartal III-2015. Namun, ada beberapa korporasi di beberapa sektor, yang permintaan kreditnya anjlok.
Menurut Direktur Korporasi BCA Dahlia Mansor Ariotedjo, salah satu industri yang permintaan kreditnya anjlok yakni industri rokok. Hal tersebut cukup mengejutkan BCA. "Yang agak mengagetkan adalah (penurunan permintaan kredit) industri rokok dan tembakau. " ujar Dahlia dalam konferensi pers pemaparan kinerja keuangan BCA Kuartal-III 2015 di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Dia menjelaskan, penyebab penurunan permintaan kredit industri rokok yaitu akibat pelemahan ekonomi yang terjadi saat ini. Pada kuartal III-2015, penurunan permintaan kredit industri rokok cukup besar yakni 34 persen.
Selain industri rokok, industri transportasi terutama perkapalan dan ritel modern juga mengalami penurunan. Sementara, sektor industri yang permintaan kreditnya tinggi adalah industri telekomunikasi, pariwisata, dan properti.
Sebelumnya, BCA mencatatkan kenaikan laba sebesar Rp 13,4 triliun pada kuartal-III 2015. Menurut perseroan, laba tersebut didorong kenaikan portofolio kredit pada kuartal III-2015 meningkat 10,3 persen secara YoY menjadi Rp 364 triliun. Kredit korporasi menjadi pendorong utama peningkatan portofolio kredit lantaran meningkat 12 persen menjadi Rp 126,1 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.