Rupanya tak cuma perusahaan BUMN yang tertarik melakukan aset. Pihak swasta dalam hal ini PT Bank Central Asia (BCA) juga mengungkapkan ketertarikannya.
"Saya pikir apabila sudah ada ketentuan relaksasi aset dengan tarif yang cukup rendah saya pikir kami interest melakukan revaluasi aset kita," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Menurut dia, kebijakan revaluasi aset akan sangat membantu perusahaan lantaran akan meningkatkan permodalan. BCA yakin dengan revaluasi aset tersebut, maka permodalan perusahaan akan naik 1persen dari Rp 19,2 triliun menjadi Rp 20,2 triliun.
Sebenarnya, ucap Jahja, BCA sudah sempat melakukan tahap awal revaluasi aset pada April 2014. Hasilnya, nilai aset yang dihitung itu mencapai Rp 5,6 triliun. Namun perhitungan itu disebutkan belum secara menyeluruh.
"Jadi belum semua, karena total aktifa kita kira-kira Rp 15 triliun jadi sebagian direvaluasi," kata Jahja.
Saat ditanya kapan revaluasi aset akan dilakukan, Jahja tak menjawab kapan waktunya. Namun, dia mengatakan kalau BCA berkeinginan melakukan revaluasi aset secepatnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.