JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyadari potensi budidaya perikanan Indonesia harus terus dikembangkan. Tahun depan, menteri nyentrik asal Pangandaran Jawa Barat itu pun sudah memiliki cara menggairahkan pelaku usaha sektor budidaya perikanan. "Dengan tambahan anggaran tiga kali lipat, saya berharap bisa menggairahkan pemain budidaya laut, air tawar, dan juga investasi dari luar negari masuk," ujar Susi saat memberikan sambutan pada acara Indonesian Aquaculture 2015 di Tangerang, Kamis (28/10/2015).
Di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menggelontorkan anggaran Rp 1,6 triliun untuk sektor budidaya perikanan. Angka tersebut tiga kali lebih besar dari anggaran tahun 2015.
Menurut Susi, sebagai bangsa yang besar, Indonesia memang tak boleh hanya bergantung kepada sumber daya alam berupa hasil ikan di laut saja. Pengembangan budidaya perikanan dengan menfaatkan berbagai teknologi perikanan juga harus dijalankan. Pasalnya, semakin besar jumlah penduduk, kebutuhan akan perikanan juga akan demikian besar.
Saat sektor perikanan tangkap menurun, opsi pemenuhan kebutuhan tersebut hanya ada dua yakni melakukan pembudidayaan ikan atau harus impor ikan. "Indonesia untuk pangan jangan tergantung dengan pangan impor. Indonesia tidak boleh kekurangan pangan karena kan berdampak kepada stabilitas ekonomi akan terganggu, dan terganggu pula stabilitas politik," kata Susi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.