Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Investasi Reksa Dana Untuk Para Pensiunan

Kompas.com - 03/11/2015, 06:05 WIB

Membuat perkiraan kebutuhan pensiun
Biaya kebutuhan hidup sehari-hari bisa cukup bervariasi di Indonesia. Bagi yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bandung kebutuhan hidup yang wajar untuk seorang warga kelas menengah mungkin bisa mencapai Rp 10 juta – Rp 15 juta per bulan. Sementara untuk kota lain atau di desa mungkin bisa lebih rendah 30 persen– 50 persen.

Dengan asumsi Rp 10 juta per bulan, maka per tahun adalah Rp 120 juta dan Rp 2,4 milliar untuk 20 tahun. Angka ini tidak memperhitungkan inflasi, namun dengan asumsi jika seorang pensiunan sudah memiliki dana Rp 2,4 miliar, maka uang tersebut akan disimpan di bank dengan bunga deposito yang sama dengan atau lebih besar dari inflasi.

Kemudian pensiunan juga harus memperhitungkan biaya kesehatan karena kondisi fisik yang menurun. Tidak hanya untuk penyakit kritis tapi juga perawatan kesehatan. Menurut saya, setidaknya butuh dana Rp 500 juta  - Rp 1 miliar untuk berjaga-jaga.

Jika dijumlahkan berarti jika anda pensiun hari ini dengan gaya hidup Rp 10 juta per bulan, maka dibutuhkan kira-kira Rp 2,9 M – Rp 3,4 M untuk masa pensiun selama 20 tahun.

Investasi atau Deposito saja?
Jika sumber dana pensiun sudah diketahui dengan jelas, begitu juga dengan kebutuhan pensiunnya, maka barulah para pensiunan bisa menentukan apakah dia bisa berinvestasi di reksa dana atau tidak.

Misalkan setelah dihitung, besarnya dana pensiun adalah sekitar Rp 4  miliar, sementara kebutuhan pensiunnya adalah Rp 3 miliar, maka pensiunan bisa berinvestasi di reksa dana dengan menggunakan Rp 1 miliar tersebut.

Jenis pilihan reksa dana dapat disesuaikan dengan tujuan keuangannya. Sebagai contoh, katakan pensiunan ingin memberikan warisan kepada anaknya 10 tahun mendatang, maka dana tersebut dapat diinvestasikan ke reksa dana saham. Jika dana tersebut mau digunakan untuk perjalanan keliling dunia 3 tahun lagi, bisa dengan reksa dana campuran atau reksa dana pendapatan tetap.

Referensi: Memilih Reksa Dana Sesuai Tujuan Investasi

Untuk dana Rp 3 miliar tersebut juga bisa diinvestasikan pada reksa dana, tapi pilihannya harus reksa dana pasar uang yang risikonya paling kecil dan bisa ditarik kapan saja. Reksa dana yang memberikan dividen bisa menjadi opsi, tapi pensiunan harus memahami bahwa ada risiko penurunan harga pada jenis reksa dana tersebut.

Bagaimana jika dana pensiunnya kurang dari Rp 3 miliar ? Jika memang demikian, maka tidak disarankan untuk berinvestasi di reksa dana. Malahan pensiunan harus berpikir untuk membatasi gaya hidup bulanannya agar dana tersebut bisa cukup setidaknya selama 20 tahun.

Untuk menghitung secara tepat kebutuhan pensiun, diperlukan keahlian mengoperasi kalkulator keuangan. Sebab sumber pendapatan dana pensiun kita ada yang berbentuk pembayaran kas sekaligus, berkala setiap bulan ada pula yang berbentuk aset. Alternatifnya anda bisa menghubungi perencana keuangan profesional atau agen penjual reksa dana yang memiliki sertifikasi perencana keuangan untuk membantu anda.

Demikian, semoga artikel ini bermanfaat bagi.


*Rudiyanto adalah penulis Buku “Sukses Finansial dengan Reksa Dana” dan “Fit Focus Finish” yang diterbitkan oleh Elex Media. Head of Operation and Business Development Panin Asset Management. Salah satu Manajer Investasi terbesar di Indonesia, penerima penghargaan reksa dana Tertinggi, Terbaik dan Terfavorit pada tahun 2015 oleh Majalah Investor – Infovesta. Rudiyanto juga merupakan anggota Kelompok Kerja (POKJA) Otoritas Jasa Keuangan untuk peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia.  Blog rudiyanto.blog.kontan.co.id

FB Rudiyanto.Blog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com