Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU "Tax Amnesty" Terpisah dari UU Ketetapan Umum Perpajakan

Kompas.com - 05/11/2015, 10:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengaku tidak khawatir dengan target penerimaan pajak pada 2016. Meskipun jumlahnya lebih tinggi dari target tahun ini.

Salah satunya adalah karena rencana menerapkan kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Sigit Priadi Pramudito mengaku sudah mulai mempersiapkan kebijakan tax amnesty.

Di antaranya dengan menyusun draft Rancangan Undang-undang (RUU) mengenai tax amnesty. RUU tersebut akan berdiri sendiri, sebelumnya pemerintah berencana memberlakukan tax amnesty dengan merevisi UU Ketetapan Umum Perpajakan (KUP).

Dengan diajukannya secara mandiri, Sigit yakin pembahasannya akan lebih cepat dibandingkan harus masuk dalam RUU KUP. Namun demikian, pihaknya akan tetap mengajukan RUU KUP ke Dewan perwakilan Rakyat (DPR).

"Mudah-mudahan tahun ini selesai, awal tahun sudah bisa berjalan," ujar Sigit, Rabu (4/11/2015) di Istana Negara, Jakarta.

Tujuan dari tax amnesty itu menurut Sigit untuk merepatriasi dana milik wajib pajak yang selama ini disimpan di luar negeri. Menurut perhitungannya, dari kebijakan ini bisa membawa pulang dana senilai Rp 2.000 triliun.

Dengan tarif pajak sebesar 3 persen, maka pemerintah bisa meraup dana pajak sebesar Rp 60 triliun. Pemerintah hanya akan mengampuni masalah pajaknya saja, tidak terkait tindak pidananya.

Adapun data potensi dana repatriasi sebesar Rp 2.000 triliun itu diperoleh pemerintah dari berbagai pihak. Misalnya lembaga riset internasional Mckenzie dan data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Sebetulnya angka 2.000 triliun adalah perkiraan minima. Karena potensi secara keseluruhan mencapai Rp 4.000 triliun. Dana itu merupakan milik pengusaha dalam negeri maupun pegawai negeri yang disimpan di luar negeri.  (Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com