Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Defisit Anggaran Akan Tetap Terkendali

Kompas.com - 08/11/2015, 09:03 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meyakini defisit anggaran hingga akhir tahun 2015 akan tetap terkendali dengan perkiraan maksimal 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto.

"Kami yakin defisit masih bisa dikendalikan. Kami upayakan defisit di akhir tahun di seputaran 2,5 persen, tidak lebih," ujar Bambang di Bogor, Sabtu (7/11/2015), seperti dikutip Antara.

Keyakinan tersebut diungkapkan Bambang dengan melihat kondisi terkini realisasi belanja negara dan pendapatan negara, termasuk potensi terbaru kekurangan penerimaan pajak.

Menurut Bambang, perkiraan tersebut juga sudah mencakup perhitungan dari kekurangan penerimaan pajak yang dijaga tidak melebihi Rp 160 triliun dari target sebesar Rp 1.924 triliun.

Hingga awal November 2015, kata Bambang, realisasi penerimaan pajak sebesar Rp 766 triliun.

Setidaknya, dalam dua bulan terakhir, kata Bambang, pemerintah masih berupaya menggenjot penerimaan pajak dengan kolektivitas penerimaan pajak rutin, dan "extra effort" yang ditargetkan dapat mengumpulkan minimal Rp 50 triiun.

"Rinciannya, dari 'reinveting policy' minimal Rp 30 triliun. Revaluasi aset minimum Rp 10 triliun, penagihan pemeriksaan Rp 5 triliun, dan ekstensifikasi Rp 5 triliun," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan pinjaman multilateral untuk menutupi defisit di akhir tahun.

Hingga akhir Oktober 2015, kata Bambang, realisasi belanja dari APBN-P mencapai 71 persen atau Rp 1.408 triliun. Sementara realisasi pendapatan negara sebesar 63 persen atau Rp 1.109 triliun.

Risiko defisit yang ditimbulkan dari anggaran daerah juga tidak akan membebani defisit secara keseluruhan, mengingat selama beberapa tahun terakhir dana belanja di daerah justru kerap tidak optimal terserap.

Realisasi belanja daerah hingga akhir September 2015 baru 54 persen.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, pemantauan aliran pendapatan dan belanja negara lazimnya pada periode akhir tahun seperti sekarang ini memang diperketat.

"Namun, kami sudah berpengalaman tangani 'cashflow' di APBN pada beberapa bulan terakhir. Kita lihat sejak beberapa tahun terakhir defisit fiskal yang pada Oktober biasanya bisa di atas tiga persen, bisa dikendalikan di akhir tahun jauh di bawah tiga persen sesuai Undang-Undang APBN," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Whats New
Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Whats New
Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Spend Smart
Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Earn Smart
Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Whats New
Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Work Smart
AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

Whats New
Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Whats New
Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com