Meski tak tahu persis mengapa AS membajak TPP, dia memiliki analisis sendiri.
Pertama, alasan kuat mengapa AS "membajak" TPP lantaran Tiongkok melesat maju menjadi negara global power. Alasan pertama Djisman bukan hisapan jempol belaka.
Dilansir Reuters, Rabu (21/1/2015), Presiden AS Barack Obama sempat menyebut China sedang menciptakan aturan-aturan baru ekonomi di Asia. Bila itu dibiarkan, kata dia, pekerja dan bisnis AS akan dirugikan.
Karena hal itulah, Obama berusia keras meloloskan RUU Kesepatakan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik pada pertengahan tahun 2015 di Kongres AS.
Djisman melanjutkan, alasan kedua AS membajak TPP karena melihat hubungan China dan Jepang mendingin.
Meski sempat mesra. hubungan kedua negara Asia Timur itu kini memang sedikit renggang karena berbagai sebab. Akibatnya, ucap dia, Jepang mendeklarasikan diri bergabung dengan TPP.
Selain kedua alasan itu, Djisman juga menduga alasan AS "membajak" TPP lantaran melihat negara-negara yang tergabung dalam Asean pecah dalam politik luar negerinya.
Alasan terakhir adalah karena AS memang berkeinginan kembali menancapkan pengaruh di Asia-Pasifik setelah perang Vietnam.
Saat ini TPP berisikan 12 negara yang merupakan penggerak 40 persen ekonomi dunia. Negara-negara tersbeut adakah AS, Jepang, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Singapura, Australia, Selandia Baru, Kanada, Meksiko, Cile, dan Peru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.