KOMPAS.com – Pisang Indonesia mulai menembus pasar ketat Jepang. Nilainya belasan juta dollar AS di tengah pasar ekspor komoditas yang tengah lesu.
Peluang datang dari sektor-sektor nontradisional di tengah ketidakpastian perekonomian global. Apa tantangannya?
"Baru tahun ini Indonesia dapat memanfaatkan kuota pisang sebanyak seribu ton per tahun dengan tarif nol persen," kata Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, pada medio Juni 2015, seperti dikutip Antara.
Menurut Yusron, tembusnya pisang ke pasar Jepang adalah momentum penting. Karena, kata dia, pasar produk pertanian Jepang sangat ketat. Negara ini punya standar mutu dan kesehatan pangan yang tinggi untuk impor.
Kesepakatan Indonesia-Jepang dalam Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada 2008 rupanya memang menjadi pintu masuk bagi ekspor produk pertanian Indonesia ke Negeri Sakura itu. Jepang adalah negara dengan konsumsi 5,4 juta ton buah per tahun, dengan 1,8 juta ton berasal dari pasokan impor.
Sampai saat ini pisang masih menjadi salah satu porsi impor buah terbesar Jepang. Angka impornya mencapai satu juta ton per tahun. Berikutnya adalah nanas dengan 200.000 ton per tahun.
Selama ini pasokan buah Jepang banyak datang dari Filipina. Namun, pada 2015 pisang dan nanas Indonesia juga sudah mulai membanjiri pasar Jepang, dengan perkiraan nilai mencapai 15 juta dollar AS.
Peluang
Sukses pisang dan nanas menembus pasar Jepang, seyogianya menjadi pintu pembuka peluang untuk mendongkrak ekspor buah. Di tanah Khatulistiwa, ada serentet buah eksotis, termasuk durian dan manggis.
Ada juga mangga, yang selama ini sudah banyak diekspor Indonesia ke Singapura. Mangga arum manis, misalnya, dijual lebih dari 200 ton per tahun dengan harga jual Rp 50.000 per kilogram ke negeri Singa itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.