Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pangan Tidak Akurat

Kompas.com - 26/11/2015, 15:00 WIB

”Dengan data produksi yang lebih baik, program pembangunan pertanian akan berjalan lebih baik,” ujarnya.

Menurut Sembiring, upaya Kementan untuk melakukan perbaikan data sudah dilakukan. Hal itu misalnya dengan menambah honor KCD agar mereka lebih sering turun ke lapangan dan menghitung data luas tanam dan panen secara lebih baik. Bersama BPS, Kementan juga memberikan dukungan anggaran pelatihan.

Ia menambahkan, tidak ada data yang ditutup-tutupi dan disembunyikan. Kementan pun berkali-kali berinisiatif mengecek teknik penghitungan tanam dan panen langsung ke KCD, tidak melalui pemerintah daerah.

BPS sebenarnya tahu

Dihubungi terpisah, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin mengatakan, data yang tidak akurat juga menyebabkan beban bagi anggaran.

Dalam menghasilkan data produksi padi, aparatur negara atau birokrasi cenderung memaksimalkan anggaran. Artinya, program akan dijalankan kalau anggaran dimaksimalkan.

Yang terjadi kemudian, dalam menghitung luas panen, mereka berlomba-lomba menaikkannya. Kondisi ini terjadi hampir merata dan akumulatif sehingga dampaknya besar. Terkait dengan luas lahan, besaran subsidi pupuk dan benih juga akan membengkak.

Buruh tani menjemur gabah hasil panen padi varietas Situ Bagendit di Desa Wijirejo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (8/9). Petani setempat berkesempatan menikmati hasil panen padi terakhir pada tahun ini sebelum beralih menanam palawija untuk menyiasati minimnya ketersediaan air selama kemarau.

 ”Kalau menyebut bahwa ini disengaja, harus ada pembuktian. Namun, perilaku memaksimalkan anggaran mau tidak mau menjadikan luas area panen tidak sesuai yang ada di lapangan dan cenderung lebih besar,” tuturnya.

Bustanul mengkritik, BPS sebenarnya sudah tahu kondisi tersebut, tetapi selama ini tidak mempersoalkan hal itu. Bahkan, BPS menerima data tersebut, lalu mengolahnya dan menghasilkan angka produksi.

Sementara itu, hasil pertemuan Forum Masyarakat Statistik juga mengindikasikan bahwa bias indeks pertanaman atau jumlah pertanaman dalam setahun untuk padi cukup besar.

Perbaikan

Di tengah keraguan terhadap data produksi pangan nasional, BPS terus melakukan upaya perbaikan kualitas data.

Menurut Happy, tahun ini, dalam upaya perbaikan kualitas data, BPS melakukan uji coba kerangka sampel area.

Happy mengatakan, survei BPS dalam bentuk pencacahan dan pengukuran caturwulan luas panen padi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu Mei dan September 2015 serta Januari 2016.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com