Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Memilih Reksa Dana yang Baik?

Kompas.com - 01/12/2015, 06:07 WIB

Pada dasarnya dalam investasi berlaku prinsip high risk high return. Jika tingkat return reksa dana cukup tinggi, maka risiko yang tinggi tersebut masih dapat diterima. Jangan sampai reksa dana pilihan kita sudah returnnya lebih rendah tapi risikonya lebih tinggi.

Sama seperti return, tingkat risiko reksa dana juga bisa dibandingkan dengan reksa dana sejenis dan benchmark.

Dana Kelolaan dan Unit Penyertaan
Dana kelolaan atau sering disebut AUM (Asset Under Management) atau NAB (Nilai Aktiva Bersih) adalah jumlah keseluruhan dari dana yang dipercayakan oleh investor ditambah dengan hasil pengembangannya. Karena itu, AUM bisa naik atau turun karena kepercayaan investor dan kinerja pasar atau kombinasi dari keduanya.

Sementara Unit Penyertaan (UP) adalah jumlah unit yang bertambah atau berkurang sesuai dengan transaksi investor. Setiap kali investor melakukan pembelian reksa dana, maka UP akan bertambah, sebaliknya ketika investor melakukan penjualan UP akan berkurang.

Dana kelolaan yang besar tidak selalu bagus, namun dengan dana yang besar manajer investasi memiliki sumber pendapatan yang cukup untuk mempekerjakan tenaga SDM terbaik dan memiliki akses terhadap riset-riset investasi yang dikhususkan untuk investor besar.

Patokan besar kecilnya dana kelolaan bisa dilihat apakah suatu reksa dana mampu menembus dana kelolaan Rp 1 Triliun.

Dana kelolaan yang kecil juga tidak selalu tidak baik. Dengan dana yang relatif kecil manajer investasi memiliki keleluasaan dalam berinvestasi saham berkapitalisasi kecil. Namun manajer investasi manapun tidak ada yang senang dananya kecil sepanjang waktu, sebab itu berarti reksa dana tersebut kurang mendapat kepercayaan masyarakat kecuali memang manajer investasi sendiri yang membatasi penjualan reksa dananya.

Dalam menilai kinerja reksa dana, AUM dan UP yang terus berkembang dari waktu ke waktu dapat menjadi indikator apakah suatu reksa dana dapat bertahan terus dalam jangka panjang atau tidak.

Biaya Investasi Reksa Dana
Biaya merupakan faktor yang sensitif dalam investasi reksa dana. Investor menginginkan biaya serendah-rendahnya dan bahkan kalau bisa gratis. Sebaliknya bagi perusahaan manajer investasi yang melakukan kegiatan sosialisasi, mengembangkan sistem, merekrut SDM handal tentu tidak logis kalau tidak ada biaya sama sekali.

Untuk itu jalan tengahnya adalah membandingkan biaya dengan kepuasan investor atas layanan yang diperoleh. Misalkan bagaimana tenaga pemasar dalam membantu investor membuat perencanaan investasi, menjelaskan cara kerja reksa dana, membantu persiapan dokumen terkait transaksi, memberikan edukasi kepada investor baik secara online maupun dalam kegiatan gathering, termasuk juga kinerja reksa dana itu sendiri.

Jika investor merasa puas atas layanan yang diberikan, maka biaya reksa dana dapat dijustifikasi. Jika tidak, investor bisa mencari alternatif reksa dana yang lain.

Jadi dalam menilai reksa dana, investor bisa melihat indikator antara lain :
1. Tingkat pengembalian yang secara konsisten di atas pembanding (benchmark)
2. Tingkat risiko yang sewajarnya dibandingkan tingkat return
3.  Jumlah Dana Kelolaan dan Unit Penyertaan yang terus berkembang dari waktu ke waktu
4.  Besaran biaya yang sesuai dengan layanan yang diberikan

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi anda dalam memilih reksa dana.

- -
*Rudiyanto adalah penulis Buku “Sukses Finansial dengan Reksa Dana” dan “Fit Focus Finish” yang diterbitkan oleh Elex Media. Head of Operation and Business Development Panin Asset Management. Salah satu Manajer Investasi terbesar di Indonesia, penerima penghargaan reksa dana Tertinggi, Terbaik dan Terfavorit pada tahun 2015 oleh Majalah Investor – Infovesta. Rudiyanto juga merupakan anggota Kelompok Kerja (POKJA) Otoritas Jasa Keuangan untuk peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia.  Blog rudiyanto.blog.kontan.co.id

FB Rudiyanto.Blog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com