Direktur Konsumer dan Ritel BNI Anggoro Eko Cahyo menuturkan, sebagian besar kredit konsumen perseroan masih terfokus di kredit pemilikan rumah (KPR). Adapun sisanya adalah berupa kartu kredit dan pinjaman pribadi atau personal loan.
"Tahun ini pertumbuhan kredit konsumen 7 sampai 8 persen. Tahun depan 16 sampai 18 persen, karena tahun ini memang tidak mudah," kata Anggoro di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Anggoro memaparkan, 60 persen penyaluran kredit konsumen perseoran merupakan KPR. Adapun porsi penyaluran kredit konsumen berupa kartu kredit mencapai Rp 9,7 triliun. Hingga bulan September 2015, perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp 307,12 triliun atau naik 14,6 persen year on year dari Rp 267,94 triliun.
Penyaluran kredit perseroan masih besar pada segmen korporasi dan BUMN, yaitu 45 persen.
Adapun porsi segmen lainnya adalah 30 persen hingga 32 persen pada menengah dan kecil, sekitar 17 persen pada konsumer. Adapun sisanya untuk anak perusahaan serta cabang luar negeri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.