Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Freeport Mengaku Asyik Dengarkan "Celotehan" Setya Novanto

Kompas.com - 03/12/2015, 15:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengaku sempat asik mendengarkan pembicaraan Ketua DPR RI Setya Novanto dan Riza Chalid dalam pertemuan ketiga pada 8 Juni 2015.

"Menjelang pertengahan sampai akhir saya mendengar saja, asik sekali. Apa sih pembicaraan ini," ujar Maroef saat memberikan keterangan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Ruang Sidang MKD, Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Dia juga sempat bingung lantaran pertemuan itu membicarakan banyak hal. Selanjutnya mulai mengarah kepada permintaan jatah saham dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Dari transkrip rekaman lengkap pertemuan 8 Juni 2015, jelas bahwa pembicaraan sudah melebar.

Misalnya, Setya Novanto sempat berbicara tentang pribadi Presiden Jokowi yang koppig (kopeh, bahasa belanda) yang artinya keras kepala.

"Kadang-kadang dia (Presiden) kalau egonya ketinggian, ngerusak Pak. Ngono Pak. Makanya pengalaman-pengalaman saya sama dia, begitu dia makin dihantam makin kenceng dia. Nekat Pak. Waah," kata Novanto.

Kemudian, Riza Chalid juga sempat membahas sikap keras kepala Presiden. Bahkan, Riza mengatakan, Presiden Jokowi sempat dimarahi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri lantaran menolak pengangkatan Budi Gunawan sebagai Kapolri saat itu.

"Di Solo ada, ada Surya Paloh, ada si Pak Wiranto pokoknya koalisi mereka. Dimaki-maki Pak, Jokowi itu sama Megawati di Solo. Dia tolak BG. Gila itu, saraf itu. Padahal, ini orang baik kekuatannya apa, kok sampai seleher melawan Megawati," ucap Riza.

Selain itu, Setya Novanto dan Riza juga sempat membicarakan kekisruhan di PSSI, pembagian saham, bicara pertemuan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dengan Bos Freeport Mcmoran James Moffet, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com