Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Pondok Cabe Beroperasi, Kawasan Sekitar Bisa Tambah Macet?

Kompas.com - 05/12/2015, 16:18 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.COM - Antrean panjang terjadi di pertemuan antara Jalan Cirendeu dengan Jalan Pondok Cabe Raya, Tangerang Selatan, kemarin. Puluhan kendaraan berjejalan terjebak macet karena jumlah kendaraan yang banyak bertemu dengan jalan yang sempit. "Aksesibilitas harus diakui memang menjadi problem untuk banda Pondok Cabe nanti," ujar Kepala Lapangan Bandara Pondok Cabe Swaroop Widodo, Jumat (4/12/2015).

Menurut Swaroop Widodo, menjelang dibukanya bandara Pondok Cabe untuk keperluan komersial bulan Maret tahun depan, kemacetan masih menjadi persoalan.  Menurutnya, Bandara Pondok Cabe saat ini hanya memiliki satu akses masuk yakni jalan Cabe Raya. Sedangkan, dibandingkan jumlah kendaraan yang bermobilisasi di daerah tersebut, luas jalannya relatif sempit.

Menurut pantauan Kompas.com, daerah Pondok Cabe merupakan kawasan rawan macet karena jalan yang tersedia sempit. Sementara, volume kendaraan besar.

Arus dari Jalan Cabe Raya bertemu dengan arus dari arah Jalan Cabe 1 dan Jalan Cabe 2. Ditambah arus kendaraan yang datang dari Jalan Cirendeu, kemacetan berada tepat di pertemuan arus berbentuk perempatan tersebut.

Lebih lanjut menurut Swaroop, persoalan jalan memang hal yang sulit untuk diurai. Dia mengatakan bahwa kemacetan dan penumpukan kendaraan akan terjadi bagaimana pun. Namun, menurut dia, hal ini bukan berarti tidak ada harapan.

Rencana pembangunan jalan lingkar di samping Jalan Tol Cijago yang akan menembus BSD bisa jadi harapan. "Itu kan ada di samping kami, Mungkin dari pihak manajemen akan berkonsultasi dengan pemerintah untuk membuat kerja sama," ujarnya.

Menurut Swaroop, jalur keluar lingkar tol itu bisa diperhatikan. Katanya, tak mungkin akan jauh dari lokasi Bandara. "Mana mungkin kalau langsung ke BSD," tutur Swaroop.

Selain itu, dia mengatakan bahwa jalan Pondok Cabe Raya juga bisa diperlebar. Dia mengharapkan adanya kerja sama dengan pemerintah untuk menperlebar jalan Pondok Cabe Raya hingga Cirendeu. "Pemda juga sudah memperhatikan. Sudah masuk di RTRW kota Tangsel," ujarnya.

Dia berharap, baik dari pemerintah maupun pihaknya bisa sama-sama menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. "Saya harap keduanya bisa speed ya, supaya lancar," pungkas Swaroop.

Akses dengan kendaraan umum menuju Bandara Pondok Cabe adalah mobil angkutan kota (angkot) yang berperasi 24 jam. Selain itu, akses ke sana juga bisa memanfaatkan taksi atau motor ojek.

Seperti diberitakan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan memanfaatkan Bandara Pondok Cabe, milik Pertamina,  sebagai bandara komersial. (baca: Garuda Indonesia Terbang dari Pondok Cabe mulai Maret 2016)

Bandara ini akan melayani destinasi menuju Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Palembang, Tanjung Karang, Semarang, Ketapang, dan Yogyakarta. Dengan slot maksimal 30 penerbangan sehari.   Rencananya, Garuda akan mulai beroperasi di Pondok Cabe pada bulan Maret 2016 mendatang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com