Pada Jumat (4/12/2015) lalu, di pasar spot, rupiah menguat 0,07 persen ke Rp 13.834 per dollar AS. Adapun kurs tengah Bank Indonesia naik 0,08 persen ke Rp 13.833 per dollar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menilai, secara teknikal penguatan rupiah pada Jumat lalu masih mungkin mendorong rupiah unggul di hadapan dollar AS pada awal pekan ini.
Apalagi mata uang Paman Sam mungkin terkoreksi karena efek indikator ekonomi yang melambat. Rata-rata kenaikan upah pekerja di AS pada November 2015 hanya 0,2 persen, melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,4 persen.
Selain itu defisit neraca perdagangan bulan Oktober 2015 membengkak jadi 43,9 miliar dollar AS, dari sebelumnya 42,5 miliar dollar AS. “Data ketenagakerjaan yang memburuk melemahkan peluang kenaikan suku bunga The Fed. Ini negatif bagi dollar," ujar Rully seperti dikutip Kontan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.