Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Daya Beli Pelaku Sektor Perikanan Meningkat

Kompas.com - 07/12/2015, 14:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2015 mencapai 4,73 persen. Adapun perekonomian subsektor perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 8,37 persen, lebih tinggi dibandingkan 7,17 persen pada kuartal II 2015.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, pertumbuhan di sektor perikanan tersebut menunjukkan adanya peningkatan daya beli pelaku subsektor kelautan dan perikanan dibandingkan subsektor lain pada kelompok pertanian, kehutanan, perikanan, dan nasional.

"Pertumbuhan sebesar 8,37 persen ini juga menunjukkan bahwa subsektor perikanan baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya menunjukkan potensi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia," kata Susi di kantornya, Senin (7/12/2015).

Susi menjelaskan, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang mengalami peningkatan.

Hingga kuartal III 2015, produksi perikanan tangkap mencapai 4,72 juta ton, meningkat 5,03 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sementara itu, produksi perikanan budidaya tercatat mencapai 10,07 juta ton, meningkat 3,98 persen.

Pertumbuhan ekonomi subsektor perikanan pada kuartal III 2015 juga diwarnai pertumbuhan laju implisit di subsektor perikanan. Laju ini merefleksikan perubahan harga dan kualitas yang terjadi di subsektor perikanan dan kelautan atau mencerminkan perubahan harga di tingkat produsen.

Adapun berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku, perekonomian subsektor perikanan kuartal III 2015 mencapai Rp 73,3 triliun.

Sementara itu, berdasarkan harga konstan 2010 mencapai Rp 51,6 triliun. Kontribusinya terhadap PDB harga berlaku sebesar 2,46 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com