Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supreme Energy di Lampung Bantah Ada Keterlibatan dengan Riza Chalid

Kompas.com - 07/12/2015, 15:59 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Gerak nama perusahaannya disebut-sebut dalam pemberitaan mafia migas, PT Supreme Energy di Lampung membantah memiliki keterkaitan dengan Riza Chalid.

Menurut Priyandaru Effendi, VP Relations & SHE Supreme Energy, perusahaannya bergerak di bidang panas bumi.

"Perusahaan Supreme Energy yang disebut-sebut menginduk pada Global Energy Resourches berkedudukan di Belanda, bukan di Indonesia," kata dia, Senin (7/12/2015).

Pihaknya merasa gerah setelah belakangan banyak pihak yang mempertanyakan hubungan PT Supreme Energy di Indonesia dengan Riza Chalid.

Perseroan mengklarifikasi bahwa "Supreme Energy" yang disebut dalam pemberitaan tersebut tidak ada hubungannya dengan PT Supreme Energy yang didirikan sejak tanggal 11 September 2007 itu.

"PT Supreme Energy mengklarifikasi bahwa perusahaan ini hanya bergerak di bidang pengembangan energi panas bumi (geotermal), untuk menghasilkan listrik yang dipasok ke PT PLN (Persero)," kata dia.

PT Supreme Energy didirikan oleh Supramu Santosa, dan memiliki tiga perusahaan yang terafiliasi dan bergerak di bidang pengembangan panas bumi.

Perusahaan pertama adalah PT Supreme Energy Muara Laboh, yang berdiri pada tanggal 1 Juli 2008, sebagai pemegang izin usaha pertambangan (IUP) panas bumi untuk wilayah kerja pertambangan (WKP) Liki Pinangawan Muaralaboh di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Kedua, PT Supreme Energy Rajabasa. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 1 Juli 2008 sebagai pemegang IUP untuk WKP Rajabasa di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Ketiga, PT Supreme Energy Rantau Dedap. Perusahaan tersebut berdiri pada 1 Juli 2008 sebagai pemegang IUP untuk WKP Rantau Dedap di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat; dan Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan.

"Pada tahun 2011, PT Supreme Energy secara resmi bekerja sama dengan partner dan pemegang saham internasional, yaitu GDF Suez yang saat ini berubah menjadi Engie dan Sumitomo Corporation yang bersama-sama," katanya lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Kuliner Korea Makin Digandrungi, 4 Makanan Khas Berikut Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Kuliner Korea Makin Digandrungi, 4 Makanan Khas Berikut Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Smartpreneur
Alfamidi Buka Lowongan Kerja hingga 15 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Alfamidi Buka Lowongan Kerja hingga 15 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Kemenperin Fasilitasi Kemitraan Link & Match Industri Besar dengan  IKM Alat Angkut

Kemenperin Fasilitasi Kemitraan Link & Match Industri Besar dengan IKM Alat Angkut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com