Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang PHK Massal Terpa Perbankan Dunia

Kompas.com - 08/12/2015, 10:26 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di industri keuangan makin tinggi. Demi menopang pertumbuhan laba, sejumlah bank-bank besar di dunia terus memangkas jumlah pekerja.

Salah satunya adalah Barclays Plc. Lembaga pemberi pinjaman asal Inggris ini berencana mengurangi lebih banyak pekerjaan di unit investment banking. Lini usaha sekuritas Barclays di Asia termasuk pasar Jepang, Hong Kong dan Singapura dianggap tidak menguntungkan.

Barclays memutuskan akan mencukur 19.000 pekerjaan atau 14 persen dari seluruh karyawan global dalam waktu tiga tahun. Putaran terakhir PHK Barclays dilakukan pada tahun 2016 dengan menggunting 7.000 pekerja. Sumber Bloomberg mengatakan, saat itu Barclays akan memperbanyak jumlah PHK sebesar 20 persen.

Jes Staley yang memimpin Barclays sejak 1 Desember 2015 lalu berusaha mengerek profitabilitas di lini usaha investment banking. Sebab, divisi ini paling tertinggal dibandingkan dengan divisi lainnya.

Barclays juga mengkaji untuk meninggalkan bisnis di Asia dan Timur Tengah. Kelak, bank ini akan fokus menjalankan roda bisnis di Inggris dan Amerika Serikat.

Senasib dengan Barclays, Morgan Stanley juga akan menutup beberapa bisnisnya dan fokus pada wilayah yang lebih menguntungkan. Tak tanggung-tanggung, Morgan Stanley akan memotong sebanyak 25 persen dari seluruh staf di bisnis fixed income.

Bank asal Inggris lainnya, Standard Chartered Plc juga mengumumkan pada awal November 2015 lalu akan menghilangkan 15.000 pekerjaan. Efisiensi ini bisa menghemat ongkos biaya sekitar 2,9 miliar dollar AS pada tahun 2018.

Royal Bank of Scotland Group Plc juga ikut mengambil keputusan PHK di unit investment banking demi melakukan penghematan senilai total  2 miliar pound. Dengan pengurangan karyawan, RBS akan menghemat biaya antara 700 juta pound hingga 800 juta pound per tahun.

RBS telah mengurangi jumlah staf di divisi sekuritas sekitar 2.800 tenaga kerja pada kuartal ketiga tahun ini. Di periode sama tahun lalu, divisi sekuritas RBS memiliki 4.000 pekerja.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, RBS juga akan mengurangi aset tertimbang menurut risiko di unit sekuritas dari 107 miliar pound di 2014 menjadi 30 miliar pound pada 2019.

Sebelumnya di Oktober 2015, Deutsche Bank juga mengumumkan akan mengurangi 15.000 pekerjaan di divisi investment banking. Bank asal Jerman ini akan menarik investasi dari 10 negara. Maklum, kinerja Deustsche Bank terbilang buruk di tahun ini. Hingga kuartal ketiga tahun ini, Deutsche Bank melaporkan menderita kerugian lebih dari 6 miliar euro. (Fitri Nur Arifenie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com