JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah harga minyak dunia yang rendah, PT Pertamina (Persero) memanfaatkan peluang meningkatkan produksi minyak mentah, dengan cara mengakuisisi sejumlah lapangan minyak mancanegara. “Dari komisaris kan mendorong untuk melakukan akuisisi di luar karena produksi kita sangat jauh. Kita harus banyak ngambil, mumpung harga minyak masih rendah,” ucap Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, ditemui di sela-sela Forum BUMN, Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Salah satu incaran BUMN energi itu adalah lapangan minyak di Aljazair. Syamsu mengatakan, ada beberapa wilayah kerja yang rencananya akan dikembangkan bersama perusahaan migas nasional Aljazair, Sonatrach. “Bentuknya bisa tender biasa, bisa bukan tender,” lanjut Syamsu.
Syamsu menuturkan, pihak Pertamina akan memanfaatkan peluang ini. Apalagi rencana itu justru datang dari dorongan duta besar Aljazair. “Nanti Presiden juga mau ke Aljazair,” kata dia lagi.
Sementara itu, ketika ditanya perihal pendanaan untuk mengakuisisi blok di Aljazair, Direktur Keuangan Arief Budiman melalui Syamsu menyatakan kas internal Pertamina cukup kuat. “Skema pembiayaan bisa ditanya ke Pak Arief. Tapi Pak Arief sampaikan kas kita cukup,” kata dia.
Selain Aljazair, Pertamina juga tengah menunggu proses pencabutan sanksi Iran, sebelum investasi sektor hulu. Syamsu bilang, Pertamina juga siap dengan bentuk kontrak baru. “Karena ada skema baru, yaitu Iran Petroleum Contract. Mereka tadinya mau rilis di bulan November, tapi mundur ke bulan Februari kayaknya,” pungkas Syamsu.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto memaparkan produksi minyak mentah Pertamina hanya sebesar 24 persen dari total produksi minyak domestik. Angka ini terbilang kecil dibandingkan dengan NOC (National Oil Company) negara-negara lain yang produksi minyak mentahnya bisa mencapai 79 persen dari total.
Sonatrach adalah perusahaan eksplorasi perminyakan milik pemerintah Aljazair. Perusahaan yang didirikan pada Desember 1963 itu memunyai konsesi di berbagai negara misalnya di Libya, Mauritania, Peru, Yaman, dan Venezuela.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.