“Pertamina mampu melakukan efisiensi sebesar 1,278 miliar dollar AS dan berhasil meraih laba bersih sebesar 1,39 miliar dollar AS," sebut Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2015).
Ia menyebutkan, efisiensi belanja operasional (opex) mencapai sekitar 1 miliar dollar AS dan marjin laba kotor sebelum pajak (EBITDA) sampai pertengahan 2015 sebesar 10,76 persen.
"Marjin tertinggi dalam 3 tahun terakhir ini dan sangat membanggakan di tengah harga minyak turun hampir 60 persen," ujarnya.
Laba yang diperoleh dari aktivitas hulu dan hilir, juga didukung pengelolaan keuangan yang lebih prudent. Pertamina menjadi role model bagi BUMN di Indonesia karena telah melakukan aktivitas lindung nilai (hedging) valuta asing. Pertamina pertama kali melakukan hedging valas dengan transaksi sebesar 400 juta dollar AS.
"Dari sisi pelaporan keuangan, transparansi dan pelaporan Pertamina telah diakui oleh masyarakat dengan diperolehnya penghargaan Annual Report Award OJK sebagai BUMN Non Keuangan non-listed terbaik di Indonesia," ucap Dwi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.