"Kita sedang mengincar kalau pasar luar negeri itu di Myanmar, untuk kereta api penumpang dan barang," kata Direktur Komersial dan Teknologi PT INKA Yunendar Aryo Handoko, di ITB Bandung, Jumat (11/12/2015).
Selain Myanmar, Yunendar juga menyampaikan INKA sedang mengincar tender kereta api Sri Lanka. Sayangnya, Yunendar belum bisa menyebutkan berapa jumlah yang akan ditender.
"Mudah-mudahan tendernya tahun depan. Kalau yang ikut siapa, kita belum tahu," kata Yunendar.
Sebelumnya, Yunendar memaparkan, setelah mendapat order 150 kereta penumpang dari Banglades, INKA juga tengah menunggu tender baru dari Banglades sebanyak 250 kereta senilai 110 juta dollar AS, atau hampir Rp 1,5 triliun.
Yunendar mengatakan, dalam tender itu INKA bersaing dengan produsen kereta api asal China dan India. Dia mengaku, permintaan gerbong kereta api dari Banglades amat besar. Diharapkan hasil pemenang tender bisa keluar Januari 2016.
Yunendar mengatakan, untuk mengikuti tender proyek dari luar negeri, INKA mendapat dukungan dari pemerintah. Dukungan tersebut, antara lain, fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) serta fasilitas dari Lembaga Penjamin Ekspor Indonesia (LPEI).
Sepanjang tahun ini, kontribusi ekspor dalam pendapatan perseroan masih di bawah 50 persen. Adapun target penjualan berdasarkan RKAP sebesar Rp 1,3 triliun. Porsi ekspor diperkirakan meningkat lebih besar tahun depan jika tender 250 kereta penumpang Banglades dimenangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.