Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Relawan Komisaris Sebut Banyak BUMN Salah Kelola

Kompas.com - 11/12/2015, 14:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Jokowi-JK yang saat ini telah menjadi komisaris di badan usaha milik negara (BUMN), membentuk Forum Bagimu Negeri.

Tergabung dalam forum tersebut, antara lain Roy Maningkas yang menjadi Komisaris Krakatau Steel Tbk,  Hilmar Farid (Komisaris Krakatau Steel), Teddy Wibisana (Komisaris Indofarma), Victor Sirait (Komisaris Waskita Karya).

Kemudian ada Margiyono (Komisaris Telkom Tbk), Diaz Hendropriyono (Komisaris Telkomsel Tbk), Arie Coerniadi (Komisaris BTN),  Sonny Subrata (Komisaris Semen Indonesia Tbk), Natour Michael Umbas (Komisaris Hotel Indonesia), dan Kartika Djoemadi yang baru diangkat menjadi Komisaris Danareksa pada 27 Oktober 2015 lalu.

Pada awal pekan ini, forum tersebut menggelar konferensi pers. Mereka menyatakan, ada salah urus dalam pengelolaan perusahaan milik negara. Karena itu, banyak BUMN yang seharusnya menjadi lokomotif perekonomian nasional justru menjadi beban bagi perekonomian nasional.

"Indonesia punya 119 BUMN yang mencakup 14 perusahaan umum (Perum), 85 perseroan, dan 20 perseroan terbuka (Tbk). Saat ini, profit seluruh BUMN sekitar Rp145 triliun, yang hanya dihasilkan oleh 20 BUMN saja. Memprihatinkan sekali," ujar Roy Maningkas, di Jakarta, Senin (7/12/2015).

Dia menyebutkan, sebagian besar BUMN yang untung merupakan BUMN yang cenderung proteksi, tidak perlu susah karena sudah ada pasarnya. Sementara sisanya, menjadi BUMN yang menjadi beban negara.

Sementara Teddy Wibisana menambahkan, BUMN merupakan kekuatan ekonomi yang sangat besar. "Dengan aset total sebesar Rp 4.600 triliun. Jika dikelola dengan tepat sebagai kesatuan, tentu BUMN dapat berperan sebagai agen perubahan," tambah.

Teddy mengaku setelah ikut terlibat dalam proses pengambilan kebijakan di dalam tubuh BUMN, ia melihat ada beberapa agenda yang mendesak tentunya harus dilakukan.

Pertama adalah pembenahan pengelolaan BUMN sebagai sebuah kesatuan yang dapat menjalankan agenda pembangunan secara sinergis.

Kedua, pembersihan BUMN sebagai sebuah kesatuan yang dapat menjalankan agenda pembangunan secara sinergis.

Ketiga, peningkatan efisiensi di tiap BUMN melalui pengembangan teknologi, manajemen dan sumber daya manusia.

Ke empat, mengikis mental proyek yang dapat mendominasi banyak BUMN.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com