Selain itu, banyak perusahaan Australia menerima keuntungan empat kali lebih besar dari usaha mereka Cina dan India. Meski hanya ada sekitar 250 perusahaan Australia yang berdiri di Indonesia, dibandingkan dengan lebih dari 3000 keberadaannya di pasar lain, misalnya China.
Memang, walau perjalanan kerja sama antar negara ini telah berjalan lama dan baik, tetap masih banyak yang harus dilakukan. Bulan lalu, Menteri Perdagangan dan Investasi Australia, Andrew Robb, disertai 360 peserta delegasi bisnis ke Indonesia untuk menghadiri Indonesia Australia Business Week 2015. Bisnis mewakili berbagai industri termasuk infrastruktur, manufaktur maju, pertanian dan ketahanan pangan, makanan dan minuman premium, kesehatan dan umur perawatan, sumber daya dan energi, serta pendidikan dan pariwisata.
“Indonesia-Australia Business Week merupakan kesempatan membangun hubungan untuk mempertahankan dan mengembangkan hubungan bisnis ini, serta mengeksplorasi cara memasuki pasar yang berkembang pesat, yaitu lebih dari 250 juta penduduk di depan kami dan bangkitnya kelas menengah,” kata Robb.
Diplomasi ekonomi dengan Indonesia juga berjalan dalam sistem bipartisan. Bahkan, Shadow Treasurer Australia Chris Bowen, mempelajari Bahasa Indonesia sebagai salah satu tanda penghormatan terhadap pentingnya hubungan Indonesia untuk Australia dalam hal hubungan ekonomi.
Dapat disimpulkan bahwa dalam hal diplomasi ekonomi, Indonesia dan Australia telah memiliki hubungan dagang yang kuat di masa lalu. Selanjutnya, kita bisa meyakini bahwa kedua negara akan membuka lebar, memperluas dan memperdalam di tahun-tahun ke depan.
Penulis memimpin BusinessThink Indonesia, peristiwa penting yang diselenggarakan di Jakarta pada November lalu. Acara tersebut diselenggarakan oleh UNSW Australia Business School. BusinessThink Indonesia menghadirkan pemimpin dalam pemerintah dan wirausahawan senior Indonesia untuk berbagi wawasan eksklusif mengenai kondisi bisnis saat ini dan masa depan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.