Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Oktober 2015, Utang Luar Negeri RI 304,1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 18/12/2015, 17:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) pada Oktober 2015 tumbuh 2,68 persen (year on year/yoy), lebih lambat dibandingkan pertumbuhan September 2015 sebesar 2,72 persen (yoy).

Dengan demikian, posisi ULN Indonesia pada akhir Oktober 2015 tercatat sebesar 304,1 miliar dollar AS.

ULN tersebut terdiri dari ULN sektor publik sebesar 136,6 miliar dollar AS atau 44,92 persen dari total ULN dan ULN sektor swasta 167,5 miliar dollar AS atau 55,08 persen dari total ULN.

"Perlambatan pertumbuhan ULN pada Oktober 2015 terjadi utamanya pada ULN sektor swasta. ULN sektor swasta tumbuh 2,75 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,18 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh ULN Bank," tulis BI dalam keterangan resmi, Jumat (18/12/2015).

Sementara itu, ULN sektor publik tumbuh 2,59 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 0,95 persen (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang (86,36 persen dari total ULN).

ULN berjangka panjang pada Oktober 2015 mencapai 262,7 miliar dollar AS, tumbuh 5,38 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan September 2015 yang sebesar 4,62 persen (yoy).

Sementara itu ULN berjangka pendek mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan kontraksi sebelumnya yaitu dari -7,23 persen (yoy) pada September 2015 menjadi -11,67 persen (yoy) pada Oktober 2015.

BI menilai perkembangan ULN Oktober 2015 masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian.

Ke depan, bank sentral akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta.

"Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi," ujar BI.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com