Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zhou Qunfei, dari Buruh Menjadi Miliarder (1)

Kompas.com - 19/12/2015, 22:47 WIB

Bekerja sejak belia

Di usia masih belia, Zhou Qunfei terpaksa harus bertahan hidup dengan bekerja sebagai buruh pabrik jam tangan. Kondisi serba sulit yang dialami sejak kecil diperburuk dengan kematian kedua orangtua Zhou.

Sebagai remaja berusia belasan tahun, Zhou harus rela banting tulang dari pagi hingga malam dengan mendapatkan upah hanya kurang daru 1 dollar aS per hari. Pengalaman pahit inilah yang kemudian membawanya menjadi miliarder.

Ada benarnya anggapan bahwa seluruh proses berat mendatangkan kebaikan di kemudian hari. Hal ini pula yang dialami Zhou Qunfei. Ditempa dalam kondisi ekonomi serba sulit sejak kecil, membuat pendiri dan CEO Lens Technology ini tidak bosan untuk terus belajar dan bekerja keras.

Sejak kecil, perempuan kelahiran tahun 1970 ini memiliki mimpi menjadi perancang busana. Namun jalan hidup berkata lain. Di umur 15 tahun, wanita kelahiran desa Xiangxiang, Provinsi Hunan ini harus keluar dari sekolah untuk membantu orangtuanya bekerja.

Padahal, seperti dikutip New York Times, salah satu gurunya, Zhong Xiobai bilang, Zhou merupakan anak pintar dan rajin dalam kelasnya. Zhou terpaksa bekerja di usia belia karena saat itu kedua orangtuanya sudah tiada.

Ibu Zhou meninggal ketika dirinya berumur 5 tahun. Sedangkan ayahnya meninggal karena kecelakaan kerja pada saat Zhou menginjak sekolah menengah.

Bekerja di usia belia bukan lah hal yang mudah. Sebab, Zhou harus banting tulang mulai dari pukul 8.00 pagi sampai 12.00 malam dengan upah kurang dari 1 dollar AS saban hari. Jam kerja yang tidak manusiawi diperburuk dengan bidang pekerjaan yang tidak sesuai minat Zhou.

Kala itu, Zhou bekerja sebagai buruh pabrik di perusahaan aksesori jam tangan. Perlahan, kebutuhan untuk makan dan bertahan hidup memaksa Zhou mulai menikmati proses kerja dan mengetahui seluk beluk proses produksi jam tangan.

Seiring berjalannya waktu, Zhou semakin tertarik dengan proses produksi kaca jam tangan. Justru pengalaman bekerja sebagai buruh di Shenzen inilah yang membawa Zhou bertemu visi hidupnya di kemudian hari.

Ketertarikannya terhadap produksi jam tangan mendorongnya belajar dan mengasah keahlian dengan menempuh kursus di Universitas Shenzhen. Setelah lama bergelut dengan alur produksi jam tangan, akhirnya Zhou nekat menjajal peruntungan di bisnis pembuatan kaca jam tangan.

Dia mendirikan bisnis pembuatan kaca jam tangan dengan uang tabungan hasil bekerja sebagai buruh. Perlahan tapi pasti, kerja keras dan ketekunan Zhou berbuah manis.

Fokus pada detail dan kualitas produk membuat perusahaan kaca jam milik Zhou berkembang pesat. Sampai suatu ketika pada tahun 2003, Zhou mendapatkan panggilan telepon tidak terduga dari salah satu direksi Motorola.

Singkat kata, direksi Motorola tersebut menawarkan proyek pembuatan layar handphone Motorola yaitu Razr V3. Antara terkejut dan kaget, Zhou menerima pinangan proyek besar pertama tersebut.

Keputusan Zhou untuk menerima proyek tersebut mengubah tren layar handphone dari plastik menjadi berbahan gelas silikon seperti sekarang. Kesuksesan membesut proyek pembuatan layar berbahan gelas silikon Motorola sontak membuat nama Zhou dan perusahaannya, Lens Technology kian harum.

Setelah Motorola, Zhou terus mengantongi kontrak besar dari sederet merek handphone beken. Semisal HTC, Nokia, dan Samsung. Popularitas Lens Technology mendorong skala bisnisnya terus membesar.

Lens Technology terus menambah jumlah pabrik, produksi dan pekerja. Tercatat saat ini Lens Technology mempekerjakan lebih dari 75.000 pegawai yang tersebar di tiga pabrik utama di daerah Changsha.

Beberapa klien besar yang masih mempercayai kualitas produk Lens Technology diantaranya Apple, Samsung dan Huawei. Pendapatan Lens Technology pada tahun 2014 membukukan pertumbuhan sebanyak 8,6 persen menjadi sekitar 2,3 miliar dollar AS. (Bersambung)
(Galvan Yudistira)
Baca selanjutnya:
Bergelimang Harta, Miliarder Wanita Ini Tetap Sederhana (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com