Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2015, 13:47 WIB

KOMPAS.com - Indeks Harga Konsumen Jepang naik tipis pada November. Padahal, tiga bulan sebelumnya, IHK Jepang kerap tertekan.

Berdasarkan biro statistik Jepang, indeks harga konsumen (tak termasuk makanan segar) naik 0,1 persen pada November dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara, ekonom memprediksikan flat.

Penurunan harga minyak dunia menjadi penyebab utama rendahnya tingkat inflasi. Kondisi ini yang membuat Bank of Japan sulit mencapai target inflasi 2 persen.

Dalam konferensi persnya, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengindikasikan bahwa rendahnya inflasi tidak hanya disebabkan oleh penurunan harga energi.

Jika deflasi terus berlanjut, hal ini dapat menunda perubahan mindset perusaaan dan konsumen mengenai anggaran belanja dan mendorong bank sentral untuk kembali menambah stimulus.

BOJ memprediksi, indeks harga konsumen dapat mencapai 2 persen dalam periode enam bulan yang berakhir Maret 2017. Namun ditambahkan Kuroda, pencapaian target itu tergantung dari pergerakan harga minyak dunia.

Terkait hal itu, BOJ kembali menggelontorkan program stimulus moneter pada pekan lalu. UBS Group AG mengatakan, kebijakan tersebut bertujuan untuk mengakhiri deflasi di Negeri Sakura.

Di sisi lain, Perdana Menteri Shinzo Abe mengimbau kepada seluruh perusahaan di Jepang untuk mengerahkan dana tunai mereka untuk investasi di sejumlah pabrik dan menaikkan upah karyawan.

Sebab, rendahnya pertumbuhan pendapatan karyawan menjadi salah satu penyebab utama yang menggerus daya beli konsumen.

Tak hanya itu, BOJ juga mengumumkan program baru yakni membeli exchange traded funds.

"Inflasi masih tetap rendah mengingat apa yang terjadi pada minyak dunia. Spekulasi pasar, BOJ akan terus melakukan pelonggaran kebijakan," jelas Daiju Aoki, ekonom UBS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com