Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Ukuran Kepemimpinan

Kompas.com - 28/12/2015, 10:59 WIB

Oleh Jazak Yus Afriansyah
@jazakYA

KOMPAS.com -  Kepemimpinan selalu menjadi perdebatan yang sengit dan tidak pernah usai. Saya menemukan di setiap sudut kota mulai dari rakyat jelata hingga kaum berpunya, asyik membahas sesuatu yang sangat penting kaitannya dengan dengan pemenuhan hajat hidup orang banyak.

Begitu juga di kampung dan desa.  Saya pernah ditanya seorang pengemudi becak tentang Kepemimpinan.

“Bagaimana menurut bapak Presiden XYZ? Saya kira kok begini ya?” ujar sang pengemudi becak.

Pernah pada suatu forum training, saya mendapati beberapa peserta saling beradu argumen, apakah seorang pemimpin bisa disebut sebagai seorang Pemimpin yang berhasil secara gemilang atau gagal total?

Dan jika kita telisik di media massa, tidak kalah seru semua yang mengaku sebagai pengamat berlomba menghadirkan sensasi yang terkadang nihil esensi dalam memberikan penilaian terhadap seorang pemimpin. Sehingga yang terjadi adalah publik dibuat bingung karena di akhir sesi tidak ada inspirasi sama sekali.

Awalnya saya anggap ini sebagai hal yang kebetulan saja. Namun ketika dianalisis jumlah dan kualitas pertanyaan berkaitan dengan Kepemimpinan semakin meningkat, maka saya sadar bahwa ini adalah sesuatu yang sangat penting.

Mengapa semua kondisi di atas terjadi?

Jawabannya sangat sederhana, yaitu, mereka tidak tahu atau tidak paham mengenai ukuran dan kriteria seorang pemimpin. Sebagian besar mereka mengukur dengan kemauannya, niatnya, dan seleranya. Meskipun hal ini tidak dilarang oleh konstitusi, namun inilah penyebab terjadinya perdebatan yang belum mencerahkan.

Atau bisa jadi mereka paham akan ukuran sebuah kepemimpinan, tetapi mereka tidak sepakat akan ukuran tersebut, yang lagi-lagi disebabkan oleh kepentingan yang berbeda.

Mari kita kaji secara cepat apa 4 ukuran sebuah Kepemimpinan yang berlaku secara universal dan bisa mejadi bahan renungan bagi kita semua termasuk bagi penulis sendiri apakah kita telah melaksanakan fungsi Kepemimpinan secara paripurna?

1. Perilaku atau behavior
Ini adalah ukuran dasar seorang pemimpin, jika seorang pemimpin mampu memimpin perilakunya maka dia memang bisa diharapkan bisa memimpin perilaku anggota yang dipimpinnya.

Contoh kemampuan memimpin perilaku adalah, apakah sang pemimpin ini sukses melakukan apa yang diucapkannya, apakah nyata merealisasikan janjinya, dan apakah ada jarak yang lebar antara ucapan dengan perbuatan.  Agar tidak bias ukuran ini bisa dikuantifikasikan, atau dibuat semacam sekala dengan mempertimbangkan fakta yang terjadi.

2. Sikap atau attitude
Ukuran ini bisa dilihat dengan bagaimana perilaku khas sang pemimpin ketika merespons berbagai macam kondisi dan umpan balik yang diterimanya. Apakah sang pemimpin merespon dengan perilaku yang negatif? Atau sebaliknya menyikapi dengan tindakan yang proaktif?

Sebagaimana pada ukuran pertama, poin kedua ini bisa dikuantifikasikan agar memberikan hasil yang relatif objektif dan mengurangi risiko multitafsir yang berdampak kepada adu mulut yang tidak perlu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com