Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 800.000, Kini David Raih Omzet Ratusan Juta

Kompas.com - 01/01/2016, 09:09 WIB

David lantas memutuskan untuk merekrut satu pegawai dan mengadakan tiga mesin jahit. Workshop sederhana sekaligus kantor dia bangun di rumah orangtua David di Cinere. Modal awal sebesar Rp 20 juta dia pinjam dari uang orangtuanya. David pun membuat target untuk bisa membuat 50 tas setiap minggu.  

Banyak hal yang dia pelajari sambil menjalankan usaha ini. Seperti respons negatif dari konsumen yang membeli tas buatannya via online. Waktu itu pengemasan masih menggunakan plastik biasa yang dianggap tidak pantas oleh konsumen.

"Tetapi itu semua pelajaran untuk saya,” bebernya.

Produknya pun sempat tidak laku, padahal persediaan puluhan tas sudah tersedia. Alhasil, David sempat harus menelan kerugian. Alih-alih berputus asa, dia makin fokus memperluas penjualan dan mengembangkan usaha. Tak terbatas dengan bahan dry denim, David juga mulai merambah bahan jins japan dan cordura.

Khusus produk Dry Bag klasik, David memproduksi sendiri. Sementara produk jins japan dan cordura diproduksi oleh para pemasok yang bekerjasama dengannya. Model tas pun terus berkembang. Kini, dia juga membuat tas selempang dan tas ransel berkapasitas besar untuk travelling.

Dengan passion dan kerja keras, usaha Dry Bag yang dia mulai sejak Agustus 2011 ini terus berkembang.

Berbagai macam tas dia produksi seperti ransel camo drybag, tas selempang camo drybag, cover bag, drybag durable, drybag Japan, drybag versi 2, ransel, messenger bag, dan lainnya. Bahan baku denim didapat dari beberapa produsen jins di beberapa lokasi seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga China.

Harga jual tas beragam, mulai dari Rp 194.000 hingga Rp 279.000 per unit. David bisa memproduksi 50 unit tas dalam seminggu di workshop-nya di Jakarta.

Dia menjalankan sistem keagenan atau reseller untuk memasarkan produknya. Saat ini, agen Dry Bag sudah tersebar di Depok, Medan, Yogyakarta, Malang, Cinere, Jakarta dan beberapa kota di Jawa Tengah.

Selain itu, dia membangun toko online tasdrydenim.com dan memasarkan produk di sosial media dan toko online lainnya seperti mataharimall.com dan Kaskus. Kurang lebih 10 unit hingga 20 unit tas per hari dapat terjual.

Penjualan sudah mencapai seluruh Indonesia, sebagian besar di kota-kota di Jawa seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, dan lainnya.

Dia terkadang juga mendapatkan pesanan dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. Sehingga tak heran kini David mampu meraup omzet hingga Rp 100 juta rupiah per bulan.

David sempat mendaftarkan usaha Dry Bag ini di ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) di 2013 mewakili finalis Jabodetabek dalam kategori mahasiswa. Bermodal usaha yang telah dia rintis sejak 2011 ini, David berhasil menjadi juara 1 untuk kategori industri kreatif.

Kala itu, dia mendapatkan hadiah sebesar Rp 50 juta dari ajang tersebut. David menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan usaha dan memperkuat manajemen usaha.   (Jane Aprilyani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com