SORONG, KOMPAS.com - Orang awam mengenal sagu sebagai makanan pokok khas Indonesia bagian timur dan sedikit orang yang berminat menjadikannya makanan sehari-hari.
Tapi tahukah jika sagu tidak pernah lepas dari makanan sehari-hari yang kita makan?
Konsultan pabrik sagu milik Perhutani, Nadirman Haska mengatakan, bahan makanan seperti sagu, bakso, pempek, dan mie instan pun mengandung unsur sagu. Tapi banyak yang tidak mengetahui hal tersebut.
"Tapi tidak dijelaskan bahwa bahan bakunya sagu. Orang tidak mau terang-teranganan bahwa ini mengandung sagu," ujar Nadirman saat ditemui di kawasan pabrik sagu, Distrik Kais, Sorong Selatan, Kamis (31/12/2015).
"Sagu dianggap oleh orang kita bukan makanan orang terhormat. Image sagu itu jelek," ujar dia.
Nadirman lantas menganggap sagu sebagai tumbuhan yang luar biasa. Tanpa perlu perawatan khusus, sagu bisa tumbuh dengan sendirinya.
Berbeda dengan lahan kelapa sawit yang kering, lahan di sekitar perkebunan sagu justru basah dan gembur sehingga sagu bisa terus berproduksi.
"Kita bangsa Indonesia dianugrahi Tuhan tanaman ajaib, punya daya tumbuh dan produksi yang ajaib. Mukzizat enggak itu yang dianugerahkan Tuhan," kata Nadirman.
Nadirman mengatakan, produksi sagu harus dilakukan secara berkesinambungan. Di Distrik Kais, ia melihat potensi yang besar untuk mengembangkan bisnis sagu.
Selama ini, kata Nadirman, sekitar enam ton per hektar sagu yang tidak bisa dipanen pertahunnya karena mati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.