Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Tepat Bila Kilang LNG Terapung di Blok Masela Tak Ada Nilai Tambah"

Kompas.com - 02/01/2016, 12:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Aussie Gautama menyatakan tidak tepat jika pembangunan kilang di Blok Masela, Maluku dengan sistem LNG terapung (floating LNG/offshore) tidak akan memberikan dampak terhadap industri lokal di sekitar wilayah tersebut.

Menurut Aussie, meskipun kapal yang akan digunakan dibuat di luar negeri, namun seluruh perangkat kilang akan dibangun di Indonesia.

"Jika floating LNG ditengarai tidak akan beri nilai tambah kepada industri lokal, itu tidak tepat," ucap Aussie dalam diskusi "Polemik" yang diadakan Radio Sindo Trijaya di Jakarta, Sabtu (2/1/2016).

"Karena dengan floating LNG, kapalnya memang dibuat di luar, tapi seluruh perangkat kilang akan dilakukan di Indonesia," kata dia.

Aussie memandang pembangunan kilang dengan sistem floating LNG justru akan menjadi katalis kebangkitan industri maritim di Tanah Air.

Selain itu, hal ini pun menjadi satu kesempatan Indonesia untuk membangun kilang floating LNG terbesar di Indonesia.

"Ini satu kesempatan kita, kita sudah pernah bangun kilang onshore (di darat) terbesar di Indonesia, dan sekarang satu kesempatan untuk bangun kilang floating LNG terbesar di Indonesia," ujar Aussie.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli bersikeras pembangunan kilang di Blok Masela, Maluku, menggunakan sistem pipanisasi (onshore).

Rizal mengaku akan terus berjuang agar pembangunan kilang di Blok Masela dapat menggunakan sistem pipanisasi seperti keinginannya.

Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan manfaat lebih besar ketimbang menggunakan LNG floating unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com