Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Devaluasi Yuan, Bursa Tokyo Jatuh ke Level Terendah dalam 3 Bulan Terakhir

Kompas.com - 07/01/2016, 14:23 WIB
TOKYO, KOMPAS.com - Saham-saham di bursa Tokyo jatuh ke tingkat terendah dalam tiga bulan pada hari ini, Kamis (7/1/2016).

Seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/1/2016), jatuhnya bursa Tokyo terjadi setelah perdagangan saham di bursa di Tiongkok lantaran otoritas melemahkan mata uang (devaluasi) yuan. Hal itu memicu kekhawatiran tentang ekonomi terbesar ke dua di dunia itu.

Indeks acuan Nikkei 225 anjlok 2,33 persen atau 423,98 poin menjadi ditutup pada 17.767,34, atau tingkat terendah sejak awal Oktober tahun lalu.

Sementara itu indeks Topix dari seluruh saham papan utama menukik 2,08 persen, atau 30,90 poin, menjadi berakhir di 1.457,94.

Sebelumnya, bank sentral China kembali memangkas nilai tukar yuan. Tidak tanggung-tanggung, pelemahan yuan hari ini merupakan pelemahan terbesar sejak kebijakan devaluasi mengejutkan pada Agustus lalu.

Dampak dari kebijakan ini, pasar saham China ditutup selang 30 menit setelah pasar dibuka. Sementara, pasar saham di Asia berguguran satu per satu.

Asal tahu saja, People's Bank of China (PBOC) menetapkan nilai tukar yuan pada hari ini di level 6,5646 per dollar AS. Level tersebut lebih lemah 0,51 persen jika dibandingkan dengan penetapan nilai tukar Rabu (6/1/2016).

Berdasarkan data Reuters, nilai pelemahan yuan tersebut merupakan perubahan terbesar sejak 13 Agustus lalu. Sekadar informasi, yuan ditutup pada level 6,555 per dollar AS pada Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com