Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Induk BUMN Pertambangan Ditargetkan Rampung Akhir 2016

Kompas.com - 08/01/2016, 13:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno menargetkan Komite Konsolidasi BUMN Pertambangan dapat menyelesaikan konsolidasi BUMN Pertambangan dalam suatu holding company (induk usaha) pada akhir tahun 2016.

“Dari Komite ini sebetulnya meminta waktu tiga tahun. Saya bilang dua tahun. Mereka akhirnya turun ke dua tahun. Lalu saya bilang; Apa tidak bisa ya akhir 2016 program sudah jelas? Kalau kita sama-sama niat komitmen kita memperbaiki nasib bangsa, saya yakin Allah SWT akan memberikan ridho,” kata Rini di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Selain merancang pembentukan holding company BUMN pertambangan, Komite yang dibentuk melalui Keputusan Nomor SK-250/MBU/12/2015 tertanggal 14 Desember 2015 itu bertugas untuk mengkoordinasikan, mengkaji dan merumuskan berbagai kerjasama dan bisnis yang bisa dilakukan.

Salah satu kesepakatan kerjasama dilakukan oleh empat BUMN pertambangan, yakni PT Antam, PT Bukit Asam, PT Timah, dan PT Inalum.

Kesepakatan kerjasama keempat perusahaan di sektor pertambangan itu meliputi teknologi informasi, logistik dan pengadaan, pengembangan sumber daya manusia, potensi investasi, eksplorasi geologi, pengelolaan komoditas pertambangan, dan sarana kesehatan.

“Tentunya yang saya harapkan ke depan, kenapa saya ingin membentuk komite ini, untuk betul-betul bagaimana kita memanfaatkan bahan baku yang kita miliki, kita proses sebagai produk akhir. Karena kalau kita melihat tambahan nilainya, kalau dia jadi produk akhir itu bisa 8 kali -10 kali,” kata Rini.

Sebagai informasi Komite Konsolidasi BUMN Pertambangan terdiri dari Komite Pengawas, Komite Eksekutif dan Sekretariat Komite. Komite Pengawas beranggotakan Menteri BUMN dan beberapa pejabat Eselon I terkait.

Sementara itu, Komite Eksekutif beranggotakan para Direktur Utama (Dirut) BUMN yakni Dirut PT Antam, Dirut PT Bukit Asam, PT Timah, dan PT Inalum, ditambah sejumlah Direktur BUMN terkait yaitu Direktur PT Telkom, Direktur PT Dahana.

Adapun Komite Eksekutif diketuai oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media. Sedangkan Wakil Ketua Komite Eksekutif dijabat oleh Dirut PT Bank Mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com