Direktur Bisnis Banking I BNI Sutanto mengatakan, selama ini perseroan mengupayakan penyaluran KUR merata di seluruh daerah di Indonesia. Akan tetapi, pada tahun 2015, pihaknya merasa penyaluran KUR di Indonesia timur sedikit lebih kecil dibandingkan daerah-daerah lain.
"Untuk masalah spread out kita upayakan di seluruh Indonesia, ada beberapa daerah yang akan difokuskan seperti Indonesia timur. Tahun lalu kita merasa sedikit lebih kecil di sana, sekitar 20 persenan. Sekarang 30 persenan untuk Indonesia timur, seperti Sulawesi, Maluku, Papua, dan NTT," kata Sutanto dalam video conference dari Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/1/2016) malam.
Adapun terkait bunga KUR, tahun 2016 bunga KUR turun menjadi 9 persen sesuai dengan arahan pemerintah. Menurut Sutanto, dengan turunnya bunga KUR, maka diharapkan KUR dapat lebih diterima oleh masyarakat, khususnya golongan masyarakat kecil.
"Ini upaya pemerintah supaya KUR bisa lebih diterima rakyat, khsusunya masyarakat golongan kecil. Dengan bunga 9 persen maka biaya dana mereka lebih murah, produksi maupun hasil perdagangan bisa lebih murah," jelas Sutanto.
Soal jumlah debitor, Sutanto menyatakan pihaknya menargetkan jumlah debitor dapat meningkat sejalan dengan meningkatnya penyaluran KUR oleh perseroan.
Apabila di tahun 2015 BNI menyalurkan KUR kepada sekitar 12.000 debitor, maka untuk tahun 2016 jumlahnya diharapkan meningkat menjadi 40.000 hingga 50.000 debitor.Apabila di tahun 2015 BNI menyalurkan KUR kepada sekitar 12.000 debitor, maka untuk tahun 2016 jumlahnya diharapkan meningkat menjadi 40.000 hingga 50.000 debitor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.