Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir 2015, Utang Pemerintah Capai Rp 3.089 Triliun

Kompas.com - 10/01/2016, 23:48 WIB
Dia mencontohkan dengan uang Rp 1 juta saat era Presiden Soeharto dapat memperoleh banyak barang dan jasa. Namun seiring terjadinya inflasi dari tahun ke tahun, daya beli uang menurun drastik sehingga jumlah yang sama saat ini hanya memperoleh sedikit barang dan dan jasa.

"Dengan demikian, kebutuhan belanja tidak besar," kata Agus di Jakarta, Sabtu (9/1/2016).

Selain itu saat ini kondisi ekonomi global yang melemah.

Dia menambahkan besarnya utang juga digunakan untuk percepatan pembangunan infrastruktur, program kemiskinan, serta dana desa, perlu diapresiasi.

Dari aspek infrastruktur, pemerintah saat ini giat membangun jalan, bendungan, pembangkit listrik. Menurut Agus, ini merupakan rekor pembangunan infrastruktur dalam 1 tahun pemerintahan dalam sejarah Indonesia, namun kurang terpublikasi.

"Program-program ini membutuhkan dana yang besar. Sayangnya pada saat bersamaan, pertumbuhan pendapatan pemerintah melemah sebagai dampak perlambatan ekonomi nasional dan global," tambah dia.

Agus mengatakan hal tersebut menimbulkan kesenjangan antara pendapatan dan belanja pemerintah. Untuk menutup kesenjangan tersebut maka utang merupakan jalan keluarnya.

Sepanjang dapat dikelola dengan baik dan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan-kegiatan produktif lainnya, maka utang tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

Dengan kata lain, persoalan utang tidak bisa dilihat secara parsial, melainkan harus dikaji juga hasil dari pemanfaatan utang tersebut.

"Hal ini membutuhkan pengawasan yang ketat atas penggunaan dana utang," ucap dia. (Sylke Febrina Laucereno)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com