Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Ajak Investor Asing Bisnis di Sektor Maritim

Kompas.com - 11/01/2016, 11:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak para investor dari berbagai negara untuk menjajaki bisnis di sektor maritim Indonesia. Menurut Susi, tanpa adanya bisnis, berbagai proyek dan target pemerintah terkait perikanan akan sulit untuk dicapai.

Susi menyatakan, agar sektor maritim menarik bagi dunia usaha, pemerintah harus melakukan serangkaian perubahan. Selain itu, Susi menegaskan pula bahwa pihaknya tidak ragu melakukan perubahan dan membuktikan perubahan terjadi selama setahun terakhir.

"Kami membuka lembaran baru, pemerintahan yang transparan, memberi win-win solution untuk semua bisnis. Kami memangkas regulasi yang tidak perlu yang selama ini membuat iklim usaha tidak ramah untuk investor. Kami membuka lembaran baru bisnis untuk semua negara yang ingin kerja sama," kata Susi dalam pembukaan Marine & Fisheries Forum and Exhibition 2016, Senin (11/1/2016).

Susi menjelaskan, kementerian pun telah melakukan pemangkasan dan deregulasi aturan yang menyulitkan proses bisnis. Dari 400 aturan yang harus dilakukan oleh para investor, kini hanya tersisa 22 aturan.

"Kami telah deregulasi undang-undang terkait bisnis, dari 400 yang harus dilakukan pebisnis, sekarang tinggal 22. Kami menegaskan dan serius bahwa bisnis harus terjadi di semua sektor. Tanpa bisnis, proyek pemerintah tidak bisa berkelanjutan dan tidak ada subsidi," kata Susi.

Susi pun mengatakan, setiap tahun, KKP akan membelanjakan 800 juta dollar AS ke sektor perikanan.

Ia mengatakan, ini adalah sebuah stimulus yang bagus, tidak hanya bagi dunia usaha, tetapi juga bagi nelayan dan semua pihak yang terlibat dalam sektor kelautan dan perikanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com