NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah pada perdagangan Rabu (13/1/2016) waktu setempat (Kamis pagi WIB) masih dibayangi meningkatnya persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS menambah kelebihan pasokan global.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Februari, patokan Eropa untuk minyak, ditutup turun 55 sen menjadi 30,31 dollar AS per barrel. Posisi ini merupakan penutupan terendah sejak Februari 2004 dan berada di bawah harga minyak AS.
Brent sempat merosot ke 29,96 dollar AS per barrel, tingkat terendah sejak April 2004.
Sementara itu, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari ditutup naik tipis 4 sen menjadi 30,48 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.
Laporan persediaan mingguan pemerintah AS menunjukkan penambahan stok minyak mentah komersial sebesar 200.000 barrel menjadi 484,6 juta barrel dalam pekan yang berakhir 8 Januari.
Adapun produksi minyak mentah AS bertambah 8.000 barrel menjadi 9,227 juta barel per hari pada pekan lalu.
Lebih signifikan adalah lonjakan 8,2 juta barrel dalam persediaan bensin, dan lonjakan 6,1 juta barrel dalam stok distilat, menunjukkan konsumsi dalam negeri sangat lamban.
"Laporan itu melukiskan gambaran yang sangat bearish (tren turun) di pasar," kata Bob Yawger, direktur divisi berjangka Mizuho Securities USA.
"Jumlah minyak mentah ... hanya 7,6 juta (barrel) di bawah rekor mereka sepanjang masa 490,1 juta barrel," katanya.
Sementara itu kian dekatnya Iran kembali melakukan ekspor minyak setelah negara itu memenuhi persyaratan kesepakatan nuklir dengan negara-negara besar juga ikut membayangi pasar.
Pemerintah Iran pada Rabu memperkirakan bahwa pelaksanaan akhir kesepakatan program nuklir Iran pada Minggu. Para petugas dari AS dan Eropa telah mengatakan itu bisa saja beberapa hari lagi.
"Ada peningkatan obrolan tentang barel Iran datang ke pasar sangat cepat karena IAEA (Badan Energi Atom Internasional) akan memverifikasi selama akhir pekan bahwa Iran telah melakukan cukup untuk verifikasi sisi kesepakatan sanksi mereka," kata Yawger.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.