“Yang sudah masuk ada KKA (Kertas Kraft Aceh), Iglas, Merpati, dan Kertas Leces,” kata Asisten Deputi Restrukturisasi dan Privatisasi Kementerian BUMN Lily Chairiah, di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Menurut Lily, di luar empat perusahaan itu, masih ada lagi BUMN yang siap masuk daftar privatisasi seperti salah satunya PT Survei Udara Penas.
Adapun satu perusahaan logistik masih dalam proses restrukturisasi dengan cara dikelola oleh kreditur mereka, yakni PT Djakarta Lloyd.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangn Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, sejumlah BUMN yang masuk komite privatisasi sudah stop operasi diantaranya PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) dan PT Iglas (Persero).
Khusus untuk Iglas, Aloysius menyampaikan, Kementerian BUMN cenderung memilih opsi privatisasi penuh atau mayoritas.
“Daripada bayarnya lebih besar dari yang didapat. Iglas sebagai BUMN sudah sangat sulit dipertahankan. Usul kami mayoritas diprivatisasi, 99 persen kita jual,” jelas Aloysius.
Meski begitu, dia bilang, Kementerian BUMN dan manajemen akan menyelesaikan persoalan karyawan Iglas dengan hati-hati.
Apalagi di sana masih banyak aset yang bisa dioptimalkan penggunaannya oleh BUMN lain, seperti lahan seluas 7 hektare di Gresik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.