Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri Minta Jokowi Batalkan Dua Megaproyek Ini

Kompas.com - 19/01/2016, 10:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri, meminta Presiden Joko Widodo mengoreksi dan membatalkan dua megaproyek, yakni Tol Trans-Sumatera dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurut Faisal, kedua proyek tersebut dibangun dengan pola pikir yang salah. Ia meminta Presiden jangan melanjutkan kesesatan pola pikir tersebut.

"Jalan tol akan memperburuk kerusakan lingkungan di Sumatera. Berapa ribu hektar lahan yang harus dibebaskan? Jalan Tol Trans-Sumatera juga tidak akan membantu keterisolasian beberapa daerah," kata Faisal dalam surat terbukanya kepada Presiden Jokowi yang ia tulis di blog pribadinya, seperti dikutip pada Selasa (19/1/2016).

Menurut dia, jalan Tol Trans-Sumatera bertentangan dengan gagasan tol laut yang dikumandangkan Jokowi sejak kampanye pilpres lalu. Sebab, jalan tersebut dianggap memperkokoh dominasi transportasi darat di Sumatera.

Terlebih lagi, kata Faisal, proyek Tol Trans-Sumatera tidak layak secara finansial lantaran BUMN dipaksa untuk membangun proyek tersebut. Ketidakmampuan finansial itu kemudian disokong oleh sebagian APBN dengan memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN tersebut.

Ia menilai hal tersebut hanya akan membuat sebagian kecil orang yang senang. "Segelintir orang yang telah menguasai ribuan hektar lahan di sekitarnya mabuk gembira. Merekalah yang bakal menjadi raja-raja properti baru kelak," tulis Faisal.

Sementara itu, terkait proyek KA Cepat Jakarta-Bandung, gagasan proyek itu sulit diterima akal sehat. Sebab, tak akan efisien KA Cepat kalau harus berhenti di lima stasiun, padahal jarak Jakarta-Bandung tak lebih dari 200 kilometer.

Daripada KA Cepat Jakarta-Bandung, ia lebih setuju kalau pemerintah mendorong pembangunan proyek KA Cepat Jakarta-Surabaya. Tempat pemberhentian bisa di beberapa kota besar yang daya belinya sudah memungkinkan untuk naik kereta cepat, misalnya Cirebon dan Semarang.

"Mumpung belum mulai dibangun, batalkanlah Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Saya berkeyakinan mayoritas mereka (ahli transportasi) akan menolak. Akal sehat saja sulit menerimanya. Mau cepat seperti apa kalau singgah di lima lokasi. Baru tancap gas sudah harus segera mengerem," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com