Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, analisis terkait kebencanaan ada dalam dokumen. Ia mengakui operasional kereta cepat sangat sensitif terhadap gangguan.
Mendorong ekonomi
Pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung diyakini akan mendorong perekonomian di sepanjang jalur kereta tersebut. Kebangkitan perekonomian itu bukan hanya akibat pergerakan sektor pariwisata, melainkan juga sektor pendukung lain, seperti industri manufaktur, logistik, dan properti.
Di sisi lain, proyek pembangunan jalur kereta cepat sepanjang 150 kilometer ini akan menggunakan 60 persen tenaga kerja lokal meskipun masih tetap akan menggunakan tenaga ahli dan insinyur dari Tiongkok, setidaknya pada tahap awal proyek.
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng mengemukakan hal itu dalam pertemuan dengan sejumlah media di kediamannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. (ICH/IDR)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Januari 2016, di halaman 19 dengan judul "Kereta Cepat Tak Ada di Tata Ruang".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.