Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2015, Investasi di Luar Jawa Makin Dilirik

Kompas.com - 21/01/2016, 17:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, sepanjang 2015 realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 296,7 triliun (54,4 persen) dan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 248,7 triliun (45,6 persen). "Apabila dibandingkan dengan periode sama tahun 2014, di mana realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 199,8 triliun, terjadi peningkatan sebesar 24,5 persen," ucap kepala BKPM, Franky Sibarani, dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Pada 2014, proporsi investasi di luar Pulau Jawa mencapai 43 persen. BKPM menargetkan, pada 2016 ini proporsi realisasi investasi luar Jawa mencapai 49 persen.

Franky menuturkan, kenaikan proporsi realisasi investasi di luar Jawa merupakan salah satu indikator pemerataan yang mulai terjadi. "Ini akan terus didorong, sehingga proporsi investasi di luar Pulau Jawa akan terus meningkat," kata Franky.

Berdasarkan data BKPM, untuk realisasi investasi di luar Pulau Jawa, wilayah Kalimantan mencatatkan kontribusi terbesar sebesar Rp 93 triliun (17,1 persen). Angka itu terdiri dari PMDN sebesar Rp 20 triliun dan PMA sebesar 5,8 miliar dollar AS.

Menyusul Kalimantan, ada wilayah Sumatera dengan realisasi investasi sebesar Rp 84,4 triliun (15,5 persen), serta wilayah Sulawesi dengan realisasi investasi sebesar Rp 33,2 triliun (6,1 persen).

Selanjutnya, wilayah Bali dan Nusa Tenggara dengan realisasi investasi sebesar Rp 18,7 triliun (3,4 persen). Lalu, ada wilayah Maluku dan Papua dengan realisasi investasi sebesar Rp 19,4 triliun (3,5 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com