BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Aqua

"Keresek" Berbayar, Ini Tanggapan Industri Plastik

Kompas.com - 25/01/2016, 13:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan memberlakukan kebijakan kantong plastik berbayar secara nasional pada Maret mendatang.

Tahap awal, rencana kebijakan ini akan dimulai pada 21 Februari mendatang pada 22 kota.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Olefin dan Plastik Indonesia (Inaplas)
Budi Susanto, mengatakan, para produsen plastik yang tergabung di asosiasi ini mendukung rencana tersebut. Apalagi hal ini terkait alasan kebersihan lingkungan.

Namun, menurut Budi aturan ini merepotkan produsen plastik. Apalagi sampai saat ini tidak dijelaskan secara detail terkait manajemen sampah, sasaran beberapa tahun dan juknisnya seperti apa.

Inaplas juga belum dapat penjelasan terkait report pajaknya dari dana penjualan plastik ini.

"Katanya ada lembaga yang dibuat pemerintah untuk menelola dana ini, tetapi sekarang belum jelas lembaga yang mana dan kredibilitasnya seperti apa," kata Budi kepada Kontan, Minggu (24/1).

Budi menyangsikan anggaran dana ini nantinya malah tidak tepat sasaran.

Namun, jika kebijakan ini tetap berjalan,Inaplas meminta pemberlakuan ini dilakukan secara bertahap.

Seperti yang dilakukan di Malaysia, dimana penerapan pembelian kantong plastik ini berlaku hanya di hari Sabtu.

"Jadi konsumen di sana membayar plastik sebesar 20 sen ringgit," kata Budi. (Mimi Silvia)

Sumber KONTAN

Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com