Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Bikin Bursa AS Jeblok, Saham Apple Melorot

Kompas.com - 28/01/2016, 07:35 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir melorot pada perdagangan Rabu (27/1/2016) waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve menyatakan suku bunga lebih tinggi dimungkinkan pada tahun ini meskipun ketidakpastian ekonomi telah mengguncang pasar.

Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 222,77 poin (1,38 persen) pada 15.944,46.

Indeks berbasis lebih luas S&P 500 turun 20,68 poin (1,09 persen) menjadi 1.882,95, sementara indeks komposit Nasdaq melemah 99,51 poin (2,18 persen) ke posisi 4.468,17.

The Fed, mengakhiri pertemuan kebijakan pertama sejak keputusan bersejarah kenaikan suku bunga pada Desember, mengatakan pertumbuhan AS melambat akhir tahun lalu dan mengisyaratkan lebih khawatir tentang pelemahan ekonomi global, sehingga pihaknya mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah.

Tetapi pembuat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan, mereka memperkirakan inflasi, yang melemah oleh penurunan harga minyak, akan naik menuju target dua persen dalam jangka menengah, meninggalkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga kedua pada Maret.

Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management, mengatakan para investor berharap untuk pernyataan yang lebih positif dari bank sentral AS.

"Ada banyak ekspektasi yang tidak realistis," kata dia.

"Ada beberapa harapan irasional yang akan membuat (Ketua) Janet Yellen meminta maaf atas kenaikan suku bunga Desember dan berjanji tidak akan pernah menaikkan suku bunga lagi," tambahnya.

Saham Apple jatuh 6,6 persen setelah raksasa teknologi itu melaporkan hanya membukukan pertumbuhan minimal dalam penjualan iPhone, pada tahun fiskal kuartal pertama dan memperkirakan penurunan pertama dalam penjualan iPhone pada kuartal kedua tahun ini.

Laporan Apple yang lemah juga memicu kemunduran di sebagian besar ekuitas teknologi terkemuka lainnya. Facebook turun 3,0 persen, sementara induk perusahaan Google, Alphabet, dan Microsoft keduanya kehilangan 1,8 persen. Netflix turun 6,8 persen.

Boeing jatuh 8,9 persen setelah memproyeksikan penurunan pada pengiriman pesawat komersial tahun ini dan laba di bawah ekspektasi para analis. Prospek lemah ini memicu kekhawatiran pelambatan permintaan pesawat baru.

Anggota Dow, ExxonMobil dan Chevron, masing-masing kehilangan 1,8 persen dan 1,0 persen, namun produsen minyak lainnya naik karena harga minyak menguat.

ConocoPhillips naik 2,4 persen dan Anadarko Petroleum naik 2,7 persen.

Sementara Saham Fiat Chrysler Automobiles yang diperdagangkan di AS turun 2,1 persen setelah produsen mobil Italia itu melaporkan laba bersih 2015 jauh di bawah ekspektasi dan turun 40 persen dari tahun lalu karena kinerja yang buruk di Brazil, Argentina, dan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com