JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dan komoditas yang menurun memberi dampak besar bagi perusahaan yang bergerak di kedua sektor tersebut. Bahkan, beberapa perusahaan migas terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya.
Melempemnya kinerja perusahaan migas tersebut mau tidak mau berdampak kepada performa kredit pada sektor perbankan. Lalu, apakah perbankan juga ikut melakukan lay off alias PHK kepada karyawannya?
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengakui, sektor-sektor pertambangan belum mampu menunjukkan pemulihan dalam waktu dekat. Namun begitu, eksposur perseroan terhadap kredit di sektor tersebut sebenarnya tidak terlalu besar.
Dengan demikian, Jahja menyatakan BCA tidak terlalu terkena dampak melemahnya kinerja sektor pertambangan dan migas. Bahkan, perseroan pun tidak melakukan layoff sama sekali terhadap karyawannya. "Kebetulan di pertambangan kita tidak terlalu banyak eksposur. Layoff tidak ada, karena eksposur kita di pertambangan tidak banyak. Sangat kecil dampaknya," kata Jahja di Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Selain itu, Jahja menyatakan pula rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan pun dapat tetap terjaga pada kisaran yang relatif rendah. Ia menyebut, NPL perseroan kini berada di kisaran 0,7 hingga 0,8 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.