JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia ajak empat negara berinvestasi di sektor pertanian. Ke empat negara tersebut adalah Jepang, Vietnam, Korea Selatan dan Thailand.
"Kami undang mereka untuk investasi di Indonesia khususnya untuk sapi, jagung dan gula," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman seusai mengadakan pertemuan dengan dubes dari 4 negara tersebut di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta Jumat (29/1/2016).
Amran mengatakan, pemerintah Indonesia menawarkan lahan untuk dikelola seluas 2 juta hektar untuk 4 negara tersebut. Rinciannya, dari 2 juta hektar lahan tersebut 1 juta hektarnya akan digunakan untuk life cattle sapi, sedangkan 500.000 ha akan digunakan untuk produksi jagung dan 500.000 ha lainnya disediakan untuk gula tebu.
Menurut Amran, kementerian lain juga dilibatkan dalam proyek ini yakni Kementerian Kehutanan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR). "Menteri Kehutanan, Menteri ATR dan Menteri Pertanianan sudah tanda tangan bersama menyiapkan 2 juta hektar," ujar Amran.
Untuk jagung dan tebu, lahan baru ini nantinya akan tersebar di kawasan Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk fasilitas live cattle sapi Amran mengatakan pihaknya berencana untuk membuka di Pulau Buru, NTT dan di NTB. "Di Kalimantan sudah ada 350.000 ha," kata Amran.
Amran melanjutkan, dari hasil diskusi, duta besar empat negara bersangkutan menunjukan ketertarikan. "Jepang, Korea, Vietnam antusias.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.