Kepala BPS Suryamin menuturkan, akibat rantai perdagangan yang panjang ini, maka perbedaan harga dari produsen ke konsumen adalah yang paling besar diantara komoditas lain.
"Kalau dilihat panjang sekali rantainya dari pengumpul, sampai ke rumah tangga. Kalau margin terlalu banyak seperti ini maka konsumen akhir yang membayar paling banyak," ucap Suryamin dalam paparan di Jakarta, Senin (1/2/2016).
Saat ini pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk memotong mata rantai distribusi yang sangat panjang seperti di komoditas cabai merah. Sebagai pembanding, pola distribusi paling pendek ada pada komoditas bawang merah.
Pola distribusi di komoditas bawang merah dinilai paling ideal karena melibatkan sedikit pihak. "Dari agen langsung ke pengecer," kata Suryamin.
Dari data BPS, alur distribusi terpanjang beras terjadi di DKI Jakarta, dan terpendek terjadi di Sulawesi Utara.
Adapun untuk komoditas cabai merah, alur distribusi terpanjang terjadi di Jawa Tengah, dan terpendek terjadi di Sulawesi Utara.
"Bawang merah, alur terpanjangnya di Jawa Tengah, padahal ini sentra produksi. Alur terpendek di Maluku Utara," ucap Suryamin.
Komoditas strategis lainnya, yakni jagung pipilan, alur distribusi terpanjang terjadi di Jawa Tengah, dan terpendek di Sulawesi Utara.
Terakhir, komoditas daging ayam ras, alur distribusi terpanjangnya ada di DKI Jakarta, dan terpendek di Kalimantan Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.