LONDON, KOMPAS.com — Perusahaan minyak asal Inggris, BP, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 7.000 karyawannya. Gelombang PHK ini bergulir setelah BP mengalami kerugian besar pada tahun 2015.
Mengutip CNN Money, Selasa (2/2/2016), BP membukukan kerugian sebesar 5,2 miliar dollar AS. Padahal, pada tahun 2014, perusahaan minyak itu mencatatkan laba sebesar 8,1 miliar dollar AS.
Kerugian ini disebabkan harga minyak dunia yang anjlok secara dramatis, dan biaya terkait kasus di Teluk Meksiko beberapa waktu lalu.
Dengan biaya yang semakin melonjak dan penurunan harga, laba turun 50 persen hingga 5,9 miliar dollar AS. BP adalah perusahaan minyak besar Eropa pertama yang melaporkan kinerja tahun 2015 setelah harga minyak jeblok 35 persen sepanjang 2015.
Capaian perusahaan tersebut lebih buruk dibandingkan perkiraan, dan membuat saham BP di bursa London anjlok lebih dari 8 persen. BP pun berencana merumahkan 7.000 karyawan hingga akhir tahun 2017. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan prediksi yang diumumkan beberapa pekan lalu, yakni 4.000 karyawan.
BP juga harus membayar 12 miliar dollar AS terkait tumpahnya minyak di Teluk Meksiko. Dengan demikian, total biaya yang harus ditanggung BP terkait insiden tersebut mencapai 55,5 miliar dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.