Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takdir "Pemain" Cadangan

Kompas.com - 03/02/2016, 17:15 WIB

KOMPAS.com - Senyum menghiasi wajah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat berada di lahan persawahan Desa Senggreng, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur satu hari lalu. Berjalan menggunakan tongkat, Menteri Amran menyalami para petani satu persatu yang tengah bersiap memanen padi di petakan sawah setempat.

Catatan Dinas Pertanian Kabupaten Malang menunjukkan di desa tersebut ada 300 hektar lahan yang siap panen. Total luasan persawahan di Desa Senggreng mencapai 700 hektar. Sementara, di seluruh kecamatan tersebut ada 1.900 hektar lahan persawahan.

Amran mengaku senang lantaran panen padi akhirnya terlaksana di berbagai daerah di Tanah Air, khususnya pada Februari. Setahun silam, Indonesia terlanda fenomena alam El Nino. Sedikit banyak, kondisi panas terik melebih batas waktu normal memberi pengaruh pada penanaman hingga pemanenan padi.

Tak hanya itu, kompleksitas masalah pangan, sebagaimana catatan dari Kepala Pusat dan Data Informasi Kementan Suwandi memberi andil terganggunya realisasi swasembada pangan, khususnya beras. Padahal, target itu menjadi salah satu andalan pencapaian Kementan. "Kalau stok beras cukup, kita tidak perlu mengimpor," begitu acap diucapkan Amran dalam berbagai kesempatan.

Menjawab pertanyaan Kompas.com usai acara panen tersebut, Menteri Amran mengaku tetap melakukan koordinasi dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong ihwal impor beras. Menteri Perdagangan memang menjadi pejabat yang memunyai kewenangan untuk melakukan pembelian pangan dari luar negeri.

Menurut Amran, koordinasi ini penting lantaran pemerintah memang punya tugas untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat. "Tiga hari yang lalu saya berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan," tutur Menteri Amran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com