Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Kebijakan Perancis Akan Matikan Sumber Kehidupan 2 Juta Petani Kecil Sawit Indonesia

Kompas.com - 03/02/2016, 21:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebut Perancis berlebihan menerapkan pajak progresif untuk produksi minyak kelapa ssawit. Bahkan, kebijakan itu diyakini sebagai iktikad mereka untuk mematikan industri sawit Indonesia.

"Rencana tersebut (beriktikad) akan mematikan sumber kehidupan 2 juta petani kecil sawit Indonesia dengan area lahan kurang dari 2 hektar," kata Rizal dalam siaran pers yang diterima Kompas.com di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Saat ini, kata dia, industri sawit nasional mempekerjakan 16 juta orang. Nilai ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 19 milliar dollar AS.

Selain dianggap bertentangan dengan Amsterdam Declaration in Support of a Fully Sustainable Palm Oil Supply Chain by 2020, kebijakan itu juga dianggap melanggar ketentuan WTO dan General Agreement on Tariff and Trade (GATT) tahun 1994.

Dalam aturan itu, UU suatu negara tidak boleh diskriminatif terhadap impor produk sejenis. Seperti diketahui, dalam rancangan amandemen Undang-Undang Nomor 367 tentang Keanekaragaman Hayati yang berlaku di Perancis, pajak progresif untuk produksi sawit, termasuk dari Indonesia, akan dimulai pada 2017.

Pada tahun tersebut, proyek sawit dikenakan pajak 300 euro per ton. Pada 2018 nanti, pajaknya naik menjadi 500 euro per ton, kemudian naik lagi menjadi 700 euro per ton pada 2019, lalu menjadi 900 euro per ton pada 2020.

Menurut Rizal, kebijakan itu aneh karena pajak tersebut tidak berlaku pada biji rapa, bunga matahari, dan kedelai atau minyak nabati yang diproduksi di Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com