Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turuti Keinginan Kemenhub, KCIC Pastikan Umur Prasarana KA Cepat 100 Tahun

Kompas.com - 04/02/2016, 21:11 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan bahwa prasarana kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun sudah dirancang tahan hingga 100 tahun.

Hal itu sudah sejalan dengan keinginan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kami merancang struktur dasar untuk kereta cepat ini 100 tahun, jadi kami merancang tiang pancang, terowongan itu untuk 100 tahun," ujar Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Dalam proyek KA Cepat ini, KCIC akan membangun dua hal yakni prasarana dan sarana perkeretapian.

Pembangunan prasarana meliputi antara lain tiang pancang, jalan layang, dan terowongan. Adapun pembangunan sarana meliputi sistem persinyalan, rel, dan rangkaian kereta.

Dalam hal pembangunan prasarana, KCIC dan Kemenhub sudah sepakat agar masa pakainya bisa 100 tahun.

Sementara untuk sarana KA cepat yakni sistem persinyalan akan dirancang tahan hingga 60 tahun.

Sedangkan sarana KA lainya seperti rel, rangkaian kereta, akan disesuaikan dengan operasional kereta.

Menurut Hanggoro, KCIC berkomitmen merawat sarana dan prasarana KA cepat sehingga saat waktu konsesi 50 tahun habis, sarana prasarananya bisa diserahkan kepada negara dengan kondisi yang layak.

"Yang sangat berkaitan dengan teknologi kita merancang 50-60 tahun dalam arti nanti kalau diserahkan ke pemerintah kami menjamin dalam kondisi layak operasi," kata Hanggoro.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan meminta agar umur teknis prasarana pokok mencapai 100 tahun.

Prasarana pokok itu diantaranya jalan layang, jembatan, terowongan. Sedangkan sarananya harus diganti sesuai umur teknis untuk menjaga kelaikannya.

"Rel sesuai umur pakai, kalau sudah aus diganti, biasanya sekitar 15 tahun bergantung kepada frekuensi penggunaan (passing tonage),”  kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko kepada Kompas.com.

“Demikian juga untuk persinyalan bisa berubah setelah 30 tahun kalau ada teknologi baru yang lebih baik," tambahnya lagi.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com